Skip to main content

Posts

Rapunzel kah Sofia?

www.sodahead.com Seumur-umur nonton, kayaknya baru yang kemarin ini yang bikin sakit hati tingkat tinggi.  Dari menit-menit awal film diputar, sebenarnya sudah punya feeling ga enak kalau tuh film bakal mengecewakan.  Dan betul! Banyak hal yang make no sense dan bikin keki sekeki-kekinya.  Kalau saja film itu adalah live concert, entah sudah jadi apa panggung konser tersebut. 1.  Judul film sih mulia banget.  Saya pikir judul film itu akan menceritakan kisah seorang anak muda dan teman-temannya yang pengen beribadah ke tanah suci, tapi pas-pasan, jadi diputuskan untuk meraih Kabah dengan menjadi backpacker.  Menjelajahi sembilan negara yang tentunya tidak akan mudah untuk dijalani, tetapi pastinya akan banyak informasi berharga berupa budaya masyarakat setempat.  Jadi ekspektasi saya bahwa pengetahuan penonton tentang budaya negara lain bisa bertambah setelah menonton film ini adalah ekspektasi yang terlalu (baca 'terlalu'nya dengan gaya Bang...

Tentang Hamzah: KRING...KRING...ADA CEPEDA

Bunda baru nyadar kalau hari Hamzah dibelikan sepeda superhero ini persis tanggal 3 which means bertepatan dengan tanggal keramat alias tanggalnya Hamzah lahir.  Selamat ya, Nak.  Walaupun bukan Maret, tetap aja di tanggal 3 itu, Hamzah bertambah besar dalam hitungan bulan.  3 Oktober ini alhamdulilah Hamzah sudah 2,7 tahun. Tadinya sih ga ada niat belikan Hamzah sepeda, karena menurut Bunda sepeda roda tiga Hamzah masih bisa dipake dan masih bagus-bagus aja.  Tetapiiii...as usual...kalau sudah ke tempat kita belanja ini, Hamzah langsung aja  ke tempat sepeda dan dengan riang gembira mengayuhnya keliling supermarket sambil nyanyiin lagu Kring-Kring Ada Sepeda yang turut diramaikan oleh kibaran rambut kriwil-kriwilnya.  Dan si ayah dengan berbinar-binar mengawasi sambil sesekali mengejar ketika si kriwil hilang dari pandangan matanya.  Ya udahlah....berhubung di rumah nenek, Hamzah suka memonopoli sepeda pinky winky Kakak Kiran, yo wis ....ayah b...

Aku Ra Popo

Iseng-iseng (tak berhadiah) saya kirim pesan singkat kepada suami. Bisa ya alhamdulilah...tidak pun ya aku ra popo.  Nonton yuk, Say.  A walk among the thomstones. Sebuah pesan yang SPJ a.k.a Singkat, Padat, dan Jelas.  Harap-harap tanpa  cemas , saya menunggu balasan.  Karena sebenarnya saya sudah yakin sih jawabannya bakal seperti apa, hanya redaksinya saja yang mungkin tidak sepersis yang saya bayangkan. Pun begitu...siapa tahu ajakan saya bersambut.  Ya toch? In a minute, the reply received.  Walah...lagi repot2nya.  Mau ada pemeriksaaan pengawas.  Ajak yang lain saja. Okay.  Dan saya percaya bahwa memang beliau sedang amat sangat sibuk karena kalau sibuknya tidak seberapa teksnya akan berbunyi begini..... Walah...lagi repot2nya.  Mau ada pemeriksaan pengawas.  Ajak yang lain saja ya, Say.  Dua menit kemudian, satu pesannya yang lebih singkat kembali masuk. Ajak Mega aja.... Dan saya pun tersenyum....

SMILE

Bahagia itu sederhana.  Sungguh.  Amat sangat sederhana.  Tapi memang tergantung yang mau sih....yang mau bahagia itu datang dalam bentuk apa. Seperti siang ini.  Saya amat sangat bahagia.  Tidak usahlah saya ceritakan mengapa.  Cukup buat saya sajah.  Yang penting bahagianya saya ini tidak merugikan siapapun.  Walaupun rok saya harus robek karena 'digigit' rantai motor ojek yang saya tumpangi untuk pulang...toh tidak memengaruhi sedikit pun suasana hati saya.  All that I wanna say is....ALHAMDULILAH.  Semoga tidak berhenti sampai disini ya, ya Allah.  Please.... :) #boleh bingung!

Senang Hati

Senang (baca:bahagia) itu adalah pulang kantor di jemput suami dan anak-anak. Trus sampe rumah langsung masak tanpa perlu ganti pakaian (swear....menurut saya memasak dengan pakaian kerja dimana lengannya digulung sampe siku itu sesuatu skali lho)....dan...taraaaaa.....setengah jam kemudian terhidanglah masakan panas bergizi yang dijamin enak dan bebas MSG. Senangnya menjadi dobel ketika liat suami, apalagi anak-anak, makannya bukan main bersemangat.  Senangnya muakin melimpah ruah tatkala si kriwil kecil saya bilang "Pija telun bunda co nais....YUMMY..!" Yang dibaca pizza telur bunda so nice...yummy. Makasih, nak.... Masaknya dengan cinta sih....jadi pasti enaklah.   

Laki-Laki di Pintu Itu

Laki-laki itu berdiri di pintu.  Seperti biasanya, ia tidak melangkah masuk, melainkan menunggu dengan tangan terbuka, bersiap memeluk sepasang jiwa kecilnya yang akan menghambur ke dalam pelukannya.  Masih saja seperti dulu.  Kehangatannya pada anak-anak tak pernah berubah.  Anak-anak tidak pernah melihat ia sebagai sosok yang garang.  Tidak pernah. Laki-laki itu masih berdiri di pintu.  Bahkan ketika pelukan dari sepasang jiwa kecilnya telah usai.  Tangannya tidak terkembang seperti tadi.  Melainkan kuyu, layu pada masing-masing sisi badannya.  Pendaran cahaya matanya masih sama.  Tetapi kali ini sorot itu berasal dari sepasang mata cekung.  Entah ia menunggu apa.  Entah mungkin ia masih menduga akan ada pelukan lain yang akan menghambur ke dalam dadanya.  Entahlah. Laki-laki itu masih berdiri di pintu.  Bahkan ketika ia bisa memastikan pupusnya asa akan pelukan dari yang dulu pernah dinisbatkannya sebagai yang ...

Tentang Hamzah: "Bunda mana?"

  Ketika dirimu terjaga, Nak...belum sepenuhnya membuka mata, melihat sosok itu tidak sedang berbaring di sebelahmu, rengekanmu mulai terdengar, dan seketika kau panggil.... "Bunda mana?". Demi tuhan, sayang.....setiap pagi, dengan pertanyaan itu, Bunda merasa terberkati.  Padahal Bunda tidak jauh, Nak...hanya terkadang sedang menatapmu dari sisi tempat tidur, melihat dalam-dalam wajah bulat dengan pipi penuh dan rambut ikal bergulung, memuji Tuhan yang membuatmu menjadikan hidup Bunda sempurna.    Sempurna karena dalam kesadaran yang belum penuh pun Bunda tetaplah orang pertama yang ingin kau temui saat kau terjaga. #Semoga Allah akan selalu menjaga penglihatanmu bahkan ketika disuatu saat nanti Bunda tak lagi bisa ditangkap oleh pandangan matamu, sayang.  Tetapi untuk Bunda, kau tetap cahaya jiwa!