chrysanthemum

Punya anak usia sekolah dasar? Susah membangunkannya di pagi hari? Dalam seribu anak, mungkin hanya satu anak yang dengan ajaib bisa dibangunkan tanpa rengekan dan keluhan karena ia masih ingin tidur, apalagi dibangunkan sebelum azan subuh berkumandang. Hamzah, jagoan kecil saya bukan salah satu anak ajaib itu, dia masih sering merengek dan meminta saya untuk tetap di tempat tidur agar memeluknya sampai matahari benar-benar jelas terlihat cahayanya dari tirai jendela kamar. Saat sudah ada semburat itu, baru dia akan merenggangkan pelukan dan turun.  Saya belajar banyak dari pengalaman ketika abangnya masih duduk di bangku SD beberapa tahun silam. Maka ketika Hamzah memulai hari pertamanya di sekolah dasar, saya selaku ibunya bertekad bulat untuk memulai pagi pertamanya bersekolah menjadi pagi yang ceria tanpa teriakan, drama, dan air mata. Pagi adalah momen paling penting menjadikan mood bahagia tanpa dicederai marah atau repetan agar seharian anak-anak bahkan seisi rumah dapat s

Yey...ini hari pertama Hamzah kami berseragam putih merah. He is officially primary student today. And you know? Yang sekolah siapa, yang semangat siapa? Ya, emaknyalah...hehehe. Sedari Minggu malam bundanya sudah cuap-cuap. "Zah, besok sudah jadi anak  SD, ya. Udah makin besar. Udah harus bisa nyiapin keperluan sekolah Abang sendiri, ya." Si anak mengangguk-angguk setelah beberapa kali mengiyakan. Mungkin dia lelah dengan celoteh bundanya yang tiada henti. "Baju sekolah, celananya, singlet, celana dalam, dan kaus kaki harus disiapkan dari malam ya, Nak." Matanya melirik sembari bilang "Iyaaaa, Bun." Maka, pagi tadi bangunlah si Hamzah pukul lima kurang. Bangun dengan jurus gelitik bundanya. Alhamdulillah bisa salat subuh dengan sang ayah ke masjid. Senangnya. Semoga akan selalu begitu. Setelah berjibaku di dapur, sarapan terhidang. Maka. Dan setengah tujuh kurang sedikit sudah meluncurlah mereka menuju sekolahnya. Semoga pag