Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

MiSo Bening

Ingin berkeringat pagi-pagi? Ayo ikut ke warung Soto Mie Bening di depan Kantor Gerindra, tak begitu jauh dari POM bensin depan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Hanya selemparan batu saja jauhnya dari sana. Dijamin akan berkeringat ketika menyantap soto dengan aroma rempah yang berpadu dengan paru goreng setengah kering, disiramkan ke dalam mangkok dengan mie kuning dan putih di dalamnya. Apa yang spesial dari soto mie ini? Sekilas memang biasa saja. Tetapi tak mudah untuk mencari tempat makan yang menjual soto mie bening seperti ini. Dari segi rasa pun teruji. Segar. Rempahnya terasa. Mie kuning basah, mie putih, sejumput tauge, irisan paru setengah kering, daun seledri, disiram kuah panas, dan taburan bawang goreng crispy. Suedap! Seringnya juga penikmat soto ini akan memasukkan bakwan, risol, tahu, atau tempe goreng yang juga dijual di warung tersebut ketika soto telah berkurang setengah porsi. Gorengan tadi akan di campur ke dalam kuah soto untuk disantap. Singkatn

Mie GOPEKOTE

Mie GOreng PEdas Kol peTE. Dan apapun olahan mienya, minumnya tetap teh bendera pekat panas. Halah..! Haha..! Terkesan ribet ya! Enggaklah. Ga ribet kok. Berhubung minggu pagi-pagi bener suami dah bersin-bersin,ga tega aja membelah jalanan buat mencari sarapan sbg ritual wajib kami minggu pagi setelah perut terisi oleh segelas air madu anget dan beberapa tetes propolis. Tapiii..ga perlu pusing. Ada mie telur. Ada jg persedian kol dan pete segar. Telur dan timun. Sim salabim...mie goreng pedas kol pete utk sarapan kita pagi ini.

Sa,Ya,Man,Ka,Id

Can't sleep! Sudah lewat tengah malam. Nonton? Sudah! Cuma 1 film. Cukuplah! Next? Bersih-bersih? Ngepel? Not in mood! So? Baca? Ngayal? Nee! Yang sebenar-benarnya adalah lg pengen kumpul dan ngakak-ngakak di tengah malam buta di ruang makan bermeja panjang bareng empat orang adik-adikku. Bercerita apa saja,menirukan polah unik siapa saja, lalu memukul-mukul meja tanda geli tak terperi. Pengeeeen skali. Hanya kami berlima! Hanya berlima! Aduhai waktu...! Tak bersayap memang, tetapi jelas terbang.

The 7 Habits of Highly Effective People

The 7 Habits of Highly Effective People , Covey's best-known book, has sold more than 15 million copies worldwide since its first publication in 1989. (The audio version became the first non-fiction audio-book in U.S. publishing history to sell more than one million copies.) Covey argues against what he calls "The Personality Ethic", something he sees as prevalent in many modern self-help books. He instead promotes what he labels "The Character Ethic": aligning one’s values with so-called "universal and timeless" principles. Covey adamantly refuses to conflate principles and values; he sees principles as external natural laws , while values remain internal and subjective. Covey proclaims that values govern people's behavior, but principles ultimately determine the consequences. Covey presents his teachings in a series of habits, manifesting as a progression from dependence via independence to interdependence . Habit 1: Be Proactive S

Ik Mis Jou, Auntie.

Aku lebih suka memanggilnya Tante Ninik ketimbang Tante Mieke. Lebih Indonesia saja. Wanita enerjik berparas setengah peranakan, sepupu papa, yang begitu beruntung ku miliki dan ku sambangi di saat jenuh melanda ketika jauh dari keluarga. Komunikasi pertama kami terjadi pada beberapa minggu terakhir sebelum keberangkatanku ke negeri kincir angin. Papa memberikan nomor telfon beliau. Beberapa pesan singkat membuat kami akrab. Pesan-pesannya seputar apa yang perlu dipersiapkan menjelang keberangkatan pun sangat membantu. Hingga akhirnya kaki menjejak di negeri tulip pada minggu terakhir Ramadhan. Kamis pertama, ku temui beliau. Waktunya copy darat setelah saling bertukar kabar beberapa minggu yang lalu. Sekaligus ingin menyampaikan oleh-oleh dari Jambi. Berbekal kenekatan karena pengetahuan yang masih minim tentang sistem transportasi yang canggih dan daerah yang betul-betul baru bagiku, dari Nijmegen ku susul Tante Ninik ke Heerlen. Segar dalam ingatan, saat

Minggu, aku, dan dapurku!

Menyambut senin pagi tidak dengan sepenuh hati. Sebenarnya enggan turun dari tempat tidur. Masih penat. Penat tapi bahagia. Iya. Penat setelah nyaris seharian kemarin berjibaku di dapur meracik segala bumbu untuk dua macam menu yang berbeda buat orang-orang tercinta. Pertama, meramu bumbu rendang untuk kembaran kecilku nun jauh di seberang selat sunda sana. Kedua, menyiapkan makan siang buat di rumah. Tadinya hanya ingin masak yang ringkas saja untuk di rumah. Rencana awal sih cukup memasak udang balado, tumis bayam, dan goreng tempe pake tepung. Tapi setelah dipikir-pikir, bosan juga. Barusan kemarin ini makan dengan menu ikan dencis balado pake kentang. Apalagi ya? Lihat isi kulkas. Masih ada ayam. Okelah kalau begitu. Kita akan makan siang dengan menu soto santan hari ini. ;) (http://my.opera.com/mm9p/blog/) Proses pembuatan soto dimulai. Satu jam setengah. Semua proses dilakuin dengan senang hati karena semua bumbu tersedia. (Tidak ada hal yang paling menjengkelkan