Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Death

Pernah mimpi mati, wafat, atau meninggal? Saya pernah! Belum lama ini. Kira-kira dua minggu yang lalu. Seperti nyata. Seperti bukan mimpi. Sungguh mengerikan, kawan. Di dalam mimpi itu, saya melihat tubuh saya yang tertutup kain batik panjang terbujur kaku dikelilingi oleh keluarga di ruang keluarga di rumah orangtua saya. Semua saya lihat tersedu, tetapi bukan itu yang membuat saya sedih. Di dalam mimpi itu, saya sama sekali tidak peduli dengan tangisan dan sedu sedan orang perorang yang saya tinggalkan, baik itu orangtua saya, adik-adik saya, dan yang lainnya. Masih saya ingat jelas mimpi malam itu, bagaimana saya kaget bukan alang kepalang melihat tubuh saya tak bergerak di tengah-tengah orang banyak, saya betul-betul panik (bahkan saya tidak pernah merasakan kepanikan seperti itu sebelumnya) mendapati saya tak bernyawa lagi. Lalu saya berteriak sekuat yang saya bisa dengan segala kepanikan dan ketakutan yang luar biasa bahwa "Saya belum siap, Tuhan. Belum siap. Saya

Kanker dan Puasa Sang Nabi

Siapa yang tidak bergidik mendengar vonis kanker servik stadium 2B? Kanker nomor satu yang paling banyak membunuh wanita, dalam satu jam saja (menurut sumber yang saya baca di kankerserviks.com ) ada tujuh nyawa melayang karenanya. Susah untuk dihilangkan dari kepala saya bagaimana jika hal itu terjadi pada diri saya. Nauuzubillah min dzalik. Semoga Mbak tersebut diberikan kekuatan menjalaninya dan semoga Allah SWT memberikan kesembuhan atasnya. Tidak mudah untuk melepaskan pikiran saya tentang si Mbak yang sedang sakit itu. Membayangkan bagaimana kanker itu akan menggerogoti hidupnya secara perlahan. Saya makin takut sendiri ketika berbincang dengan suami yang beberapa teman-teman sejawat beliau pun sudah ada yang berpulang karena kanker, satu diantaranya adalah guru saya sendiri ketika SMP, dan dua orang yang lain saya kenal dengan baik. Dan barusan saya surfing di Internet, saya menemukan satu artikel di Sidominews mengenai manfaat puasa untuk penyembuhan kanker atau tumor.

Stok buat Hamzah

Cuma 30 ml. Iya...cuma 30 ml ASI yang baru bisa diperah buat stok Hamzah kalau nanti bundanya ini mulai ngantor bulan depan. Hmmm...rada khawatir juga, cemas nian malahan...takut ASI tidak terkumpul banyak untuk Hamzah bulan Juni kedepan. Bukan apa-apa. Belajar dari Rio yang full ASI ketika bayinya, maka saya benar-benar bertekad untuk melakukan hal yang sama dengan Hamzah. Saya ingin Hamzah sama sehatnya dan tahan banting seperti abangnya. Bisa dihitung dengan satu tangan aja, dan ga sampe habis lima jari, sesering apa Rio sakit selama ini. Kalau pun sakit, itu ga jauh-jauh dari kecelakaan kecil, seperti jatuh dari sepeda, main bola, dll. Kalau pilek dan demam atau batuk bisa dikatakan sangat jarang. Mau panas-panasan atau hujan-hujanan juga no problemo. Nah...berangkat dari itu...maka si bunda ini sudah mulai berusaha untuk memerah ASI. Dan hasilnya ya itu tadi, masih tidak seberapa. Tetapi tetap ga patah semangat. ASI yang 30 ml tetap disimpan di freezer. Perjuangan memer

Sabar yuk sabar!

Sabar....sabar....sabar......sabar....! Pfuih...ternyata oh ternyata tidak mudah mengajar anak sendiri. Tidak sesabar mengajar murid-murid di sekolah atau mahasiswa-mahasiswa saya di kampus. Betul-betul perlu kesabaran yang super duper ekstra luar biasa. Seperti siang ini, Rio libur karena murid-murid kelas 6 sedang mengikuti UAS. Walhasil, untuk persiapan ujian semester yang akan dilakukan bulan depan, saya benar-benar menggembleng si sulung dengan berlatih soal-soal di rumah. Tau Rio kan? Belum? Si sulung saya ini tipe anak yang suka ngomong dan banyak tanya. Maka dimulailah kegiatan berlatih soal dengan pertanyaan-pertanyaannya yang seabrek-abrek. Diantaranya, bunda, sudah ngerjain soal ini boleh kan Rio main ke tempat kawan main sepeda? Bunda, berapa soal semua? Bunda, soal yang ini untuk pagi ini aja ya, lebihnya sore. Bunda, ngerjainnya di kamar bunda ya biar dingin. Bunda, nanti dikoreksi langsung ya, yang salah setelah dinilai baru Rio perbaiki. Bunda, abis belajar bol

Tentang Harta di Malam Minggu

Malam minggu yang menegangkan! Malam minggu yang diramaikan oleh urusan sengketa harta antara ibu dan anak yang masih tersangkut paut keluarga jauh dengan ayah saya. Seharusnya ayah saya yang menjadi penengah, mendengarkan, memberikan masukan, dan pada akhirnya dengan sabar akan menolong sang ibu yang renta itu untuk mengurus segala tetek bengek urusan hartanya ke notaris dll, namun berhubung beliau sedang memberikan tutorial di daerah, maka ibu saya pun mengedepankan diri menggantikan suami dengan terpaksa. Saya miris sendiri! Di senja usianya, seharusnya si ibu bisa berdamai dengan anak-anaknya, dengan legowo menyelesaikan perihal warisan sesudah ditinggal pergi suami tiga tahun lalu, tetapi entah mengapa itu tak terjadi dan perihal harta pun berbuntut perselisihan yang tak berkesudahan dengan salah satu anak beliau. Dilain sisi, si anak pun dengan usia yang tak lagi bisa dikatakan muda, entah juga mengapa, seperti tidak pernah memahami karakter sang bunda (atau ia begitu karena

K.I.T.A

Seorang teman lama bilang...."Masih sulit lho ku percaya...". Hahhhh....dasar! Aku menanggapinya setengah tak suka, Tapi lucu juga, Melalui perantara, terlempar kembali kami ke masa suka-suka dulu, Suka-suka berkata apa, Suka-suka menertawakan siapa saja, Suka-suka berlari dari tangga lantai dua menuju kantin kita, Suka-suka saja semua... Suka-sukanya kita!

A Barbie Valeria

Apa ya yang bikin si Valeria ini nekat untuk memermak seluruh penampilannya mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki? I mean...what is in her mind actually when she decided to do the surgery? Why barbie shape? Why not something more real? Why...why...why...? Well, sederhananya sih sebenarnya saya ingin mengatakan mengapa si Valeria ini tidak bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya? Simple kan? Padahal ia terlihat cantik lho dengan penampilannya sebelum menjelma menjadi seorang barbie. Mungkin memang sederhana untuk saya yang tidak suka dengan segala sesuatu yang ribet tetapi untuk si Valeria yang kini telah menjelma menjadi sesosok boneka barbie hidup, she does enjoy just the way she is right now. Waktu melihat fotonya dengan bikini di pantai yang terpampang di yahoo plus membaca judulnya, saya mengernyitkan alis. Yang bener nih? Dan ternyata memang betul. Gadis Rusia ini telah mengubah hampir seluruh bagian tubuhnya untuk menjadi seperti sebuah boneka barbie. Salut! Salut untu