Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

A Great Paper Plane

Sunday, 12 May 2013 Hi, Hamzah.  Itu pesawat kertas Hamzah.  Who is the engineer? No! It's not B.J. Habibie.  It's your daddy!  He designed and contructed it.  He folded and tweaked it. He showed you how to operate it, to make it fly high.  And when it started flying smoothly, you celebrated it by the bursts of  your laughter.   It's just a paper plane,  sweetheart.  Yet, someday...when you're grown up and see this pic, you'll know  it was the world's best paper plane and at the same time it could be one of the best thing you ever had.   

It's so HOT outside

Ini maunya...! Ngadem..dem...di freezer.  Sebelumnya rewel nangis ga jelas.  Eeehh...begitu dibawa ke dapur, langsung deh tunjuk-tunjuk kulkas nenek.  Buka freezer dan langsung nyondongin badan ke dalamnya.  Yo wis...! Tak masukin sekalian! Coba liat ketawanya....seneng banget kan? Dasar nian ah, si Hamzah! Tetapi kemarin matahari memang sedang tidak bersahabat sih.  Puanase ruar biasa!   Si gembul kecil ini juga cuek bebek waktu nenek protes semua isi freezer dibikin kacau balau dan akhirnya harus dipindahkan sementara ke bagian bawah.  Hehehe....!  Have fun there, Kiddo!

Edensor di Hazelt

Pernah membaca Edensor? Pernah membayangkan keindahan yang digambarkan Andrea Hirata tentang Edensor di dalam buku ketiga tertralogi Laskar Pelangi itu? Pertama kali membuka pintu belakang di rumah itu, ketika melihat menara gereja yang jauh diseberang ladang yang dikelilingi sejumlah rumah-rumah berbata polos tanpa cat dan dipagari pohon-pohon hijau menjelang awal musim gugur, tidak ada yang lain selain potret Edensor yang detail diceritakan oleh Ikal yang muncul di kepala saya.  Indah. Seharusnya Lee, Ana, dan Mbak Dian bisa menikmati pemandangan indah ini di awal Desember 2009.   Tetapi apa daya ketika rencana telah matang, kondisi badan malah tidak menunjang.   Kesempatan untuk bersama kembali ke Belgia dan mendapati pemandangan indah ini di belakang rumah Tante Mieke dan Om Ronald pada 22 Agustus 2010 di Hazelt   hanya bisa dijalani sendiri.   Itulah mengapa sampai saat ini setiap kali melihat foto ini, seperti melihat ada Ana, Lee, dan Mbak Dian dikiri dan kanan say

Ikan-ikan Rio

Begini rupanya hebohnya punya anak cowok. Kemarin pulang sekolah, didapati cuma sepatunya aja yang malang melintang di depan pintu.  Pasti si Rio mikir...(ahay....bagoeezz....pas bener lah ayah bunda belum pulang....jadi bisa mancing sambil ujan-ujanan).  Bener aja! Selang satu jam kemudian, ketika Hamzah sudah harum semerbak abis mandi, dan emaknya ini sedang berjibaku di dapur, dia datang dengan toples plastik besar berisi ikan-ikan kecil dalam jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit berikut tumbuhan air yang menjalar di dalamnya.  Celana panjang merahnya kuyup.  Bajunya? Sama! Plus noda lumpur di beberapa tempat.  Tetapi mukanya bahagia! Ya eyalah....! Anugerah banget gitu lho! Bisa ujan-ujanan, mancing, dan pulang ga dipelototin karena dah mo maghrib...dengan alasan..."Hujan, Bun!". Ternyata oh ternyata...wajahnya yang bahagia itu bukanlah ekspresi kebahagiaan tunggal karena dapat ikan semata.  Selain bisa ujan-ujanan, bisa mancing, bisa dapat ikan banyak dan sebagian

Dongeng-Dongeng Andersen

Rasanya senaaaaaang sekali bisa mendapatkan komik ini untuk anak-anak.   Selain harganya yang relatif murah, hanya 45 ribu rupiah saja, komiknya juga indah, ya sampulnya, gambar-gambarnya yang penuh warna dan menarik, dan yang paling penting adalah kumpulan dongeng-dongeng klasik ‘bernilai mahal’ karya Hans Christian Andersen yang dijuluki sebagai Bapak Dongeng Dunia.   Saya rasa komik ini layak untuk dijadikan pegangan wajib koleksi ibu-ibu yang punya jadwal tetap menjadi storyteller untuk buah hati kapan saja dimana saja.   Atau buku pengantar tidur yang dibacakan disisi krucil-krucil yang akan terbang ke alam mimpi? Pas mantaplah pokoknya! Tidak mungkin tidak ada yang tahu cerita tentang Bebek Buruk Rupa, bukan? Nah…si bebek malang ini adalah salah satu karya H.C. Andersen yang ada di dalam mahakaryanya “Fairy Tales Told for Children” yang juga ada di dalam komik ini. Komik terbitan MI Comic ini dikemas dengan begitu apik.   Tim yang menggarap komik ini seper

Hujan, Jemuran, & Ikhlas

Hujan. Lebih ke rinai.  Tetapi lumayan rapat.  Langsung  terbayang deretan jemuran pakaian Hamzah yang seharusnya sudah kering semua.  Lalu saya ambil telfon genggam...tangan saya menari di atas keypad. 'Yah, hujan...basah lagi semua jemuran di rumah' pesan terkirim.  Lalu satu pesan balasan masuk 'Ya, Sudah.  Ga papa.  Belajar ikhlas dengan ketetapan Allah'. 'Ok deh, Pak Ustad' balasan saya pun terbang.  Saya rasa ayah si Hamzah sedang tertawa membaca pesan balasan yang saya kirim. Lalu tak berapa lama...'Disesali ga dapat pahala, kalo ikhlas dengan ketetapan Allah, hati jadi tenang, dan jadi pahala...' ujar beliau dalam pesan balasannya yang diakhiri dengan smiley emoticon. Saya tersenyum.  Bicara tentang apa pun, si ayah memang selalu menyejukkan. Tetapi apa yang dikatakan beliau benar adanya. Keikhlasan bukan hanya dalam hal memberi, tetapi juga menerima apa yang sudah menjadi ketetapan Allah. Sepertinya hanya hujan ya, hal yang sepele, tetap

US

Last night, lying on a brown square rug, looking up a dim light beside the bed, putting my head on his chest, we talked from heart to heart about the next coming years, about the things we've done, about the dreams we've chased, about the world we've designed. Till we came to the conclusion, it is all about being smarter to manage our life from now on.