Skip to main content

Posts

Kampung Dongeng Seloko

( sumatfeet.wordpress.com ) Kampung Dongeng Seloko didirikan oleh Berlian Santosa dan Tommy Harry Pandiangan pada bulan Mei 2013.  Kampung Dongeng Seloko didirikan sebagai wadah kreatifitas anak-anak Jambi yang peduli dengan dongeng dan cerita rakyat Jambi.  Kampung dongeng ini menjadi tempat untuk menumbuhkembangkan minat, bakat, dan keterampilan mendongeng dan bercerita bagi generasi muda di Kota Jambi. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh Kampung Dongeng Seloko, diantaranya adalah Piknik Dongeng 1000 Anak Jambi pada September 2013, tiga kali lomba mendongeng yang diadakan di pusat perbelanjaan di Kota Jambi, dan beberapa kunjungan ke kampung-kampung di kota Jambi dalam usaha untuk menghidupkan kembali semangat masyarakat yang mulai meredup untuk mendongeng dan bercerita.  Selain melakukan kegiatan di wilayah Provinsi dan Kota Jambi, Kampung Dongeng Seloko turut pula berpartisipasi dalam Jambore Dongeng Anak Nusantara 2014 yang dilaksanakan pada 16-1...

Good luck, Son!

Besok Rio akan menjalani ujian akhir di sekolah. Doa bunda yang terbaik untukmu, Nak. Apapun hasilnya nanti, insyaallah akan bunda terima karena bunda percaya tidak ada keculasan dan kecurangan yang dipesankan padamu. Apapun hasilnya nanti, insyaallah membawa berkah untuk Rio di masa depan. Karena Rio melakukannya dengan kejujuran. Doa bunda selalu untuk Rio.

Pesta Kunci

Suamiku, seorang guru, galau mengeluh malam ini. Beliau teramat sangat tidak hepi, tidak bersemangat, dan tidak ingin membicarakan tentang pesta kunci yang akan dimulai anak didiknya esok hari. 'Entah akan jadi apa negeri ini.' begitu ungkapnya. Suamiku, seorang guru bersertifikasi yang 'dikebiri' kepentingan kuli-kuli ambisi penjarah negeri.

Buncahan Hamdalah di Telaga Biru

Adalah rasa syukur yang tak terhaturkan melainkan buncahan hamdalah yang takzim saya bisikkan dari dalam hati ketika akhirnya pernikahan sepupu saya berjalan dengan khidmat tadi pagi. Allah memang Maha dalam segala.  Lahir, jodoh, rezeki, dan mati mutlak di dalam kuasanya. Tidak ada senyum manis pakwo pagi tadi, pun makwo. Tetapi ketika namanya disebut, saya yakin sepenuhnya bahwa asanya tunai sudah. #P.S: Pakwo, insyaallah keluarga baru uni ela akan menjadi samara. Abang, gelak tawa di atas bentangan karpet tidak lagi semeriah ketika abang ada. Tetapi abang semoga tahu bahwa kami tetap saling membahu. Kami lakukan atas sayang dan rindu kami.

My Sister's Wedding Ring

Pada suatu siang, minggu lalu.... "Uni, Iya mau diajak Abang beli cincin kawin.  Seperti apa nanti ya Ni bilangnya pas milih-milih?" Si Uni ini sesaat terdiam.  Ternyata hari besarmu sudah begitu dekat.  Bahagia.  Sungguh.  Hanya Allah saja yang bisa menggambarkan betapa besarnya syukur yang harus Uni haturkan kepada-Nya, Dek.  Untuk orang sebaik dirimu, Allah telah mengirimkan seseorang yang sudah uni kenal jauh sebelum dirimu mengenalnya, seseorang yang dengan seluruh keyakinan Uni percaya bahwa ia akan menjadi suami dan pemimpin yang baik, dan insyaallah tidak akan pernah menyakitimu lahir dan bathin.  Uni juga percaya ia akan menjagamu dengan segenap cintanya, seperti bagaimana mama papa begitu cermat dan hati-hatinya menjaga Widya dengan sepenuhnya cinta dan sayang yang tak tertakar. Kemarin, bahagia Uni kian menggunung... "Uni, Iya jadi beli cincin kawin tapi disimpan sama Abang dulu." Bahagialah selalu, Sayang.

Dalam Do'aku

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rah...

Untuk Rio: (ke)banyak(an)

Hanya cinta yang menjadi alasan bunda menerapkan (ke)banyak(an) aturan yang mungkin menurut Rio terlalu berlebihan.  Meletakkan pakaian kotor ke box-nya di belakang, menjemur handuk abis mandi, mencuci piring sendiri sehabis makan, meletakkan tas kembali di tempatnya...bahkan hari ini...Bunda terpaksa menegakan Rio pergi tanpa membawa rapor yang seharusnya Rio bawa dan serahkan kepada Ustad Tatang.  Bunda harus konsisten dengan apa yang sudah kita sepakati bersama kan, Nak? Keperluan Rio yang baru diberitahukan pagi menjelang berangkat sekolah tidak akan direspon.  Karena sayang, Bunda begitu, Nak.  Karena pada waktunya nanti, ketika Rio sendiri, Rio lah yang akan mengerti bahwa (ke)banyak(an) aturan bunda dan ayah itu adalah cinta kami kepadamu, sayang. We love you, sweetheart.  So much!