Skip to main content

Posts

When Your Mom Becomes Your Heaven

It was yesterday when my hubby picked me up at my office.  We kept silence along the way home.  It was the story from the radio which made us suddenly had no words to say, yet we thought of our moms. In Saudi Arabia, there was a doctor with his patiences.  They were a son and her mother.  A son told the doctor that he wanted him to check his mother physical health so that he could bring her mother to Mecca to perform umrah.  The doctor ensured the son that her mother was physically healthy but he had to think of her mental illness.   The son then told the doctor about her mother.  She was the only one he had.  Her mother was left by her father in a year of their marriage.  He decided to leave his wife because she could not give him offspring.  He thought that he would never had a child from her.  He never knew that his wife was already pregnant the time he left her alone. The baby was born and it was him, the young man w...

Cantengan

Pernah mendengar kata paronychia? Agak canggih memang istilah itu.  Tetapi sebenarnya wujud nyatanya sih berupa infeksi kuku. Bahasa jawanya lebih dikenal dengan istilah cantengan.  Hebat ya bahasa Jawa, punya nama khusus buat infeksi kayak begini. Saya pastikan semua sudah pernah merasakan bagaimana tidak nyamannya senut-senut yang diakibatnya oleh cantengan ini.  Pengalamaan suami sendiri malah sampai parah dan harus dengan iklas merelakan kuku kaki jempolnya lepas hingga berganti dengan kuku baru.  Seram memang kalau sudah parah begitu. Naah...ceritanya malam ini gantian anaknya (anak kita denk...hehe) yang kena cantengan.  Sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu sih saya lihat.  Hanya saja karena si bujang keci itu belum mengeluhkan apapun..yo wis lah ya...emaknya juga santai saja. Nah, malam ini, mulai lah si kecil menangis.  Cantengannya mulai berdenyut-denyut agaknya.  Tidak nyaman pasti.  Saya mencoba menelepon dua orang t...

Hello, Smoky City..!

Finally we decided to bring Hamzah swimming this morning.  What about the smokes? The sky? Everything done? Nope. The sky is still grey and the smokes are still there. Nothing changes. I myself was also too tired to be a grump for almost more than two months. Why have to be so grumpy when it does not make anything better, yet all gets worse. So...there we were this sunday morning. While the lil boy and his dad were swimming, I read the local newspaper in a gazebo.  'Asap Sumatra Sampai di Jakarta', the title was interesting. Thanks, wind.

36 Tahun 2 Hari

36 tahun 2 Hari Bukan angka yang kecil.  Makin tua tetapi tidak makin kaya ilmu sepertinya.  Itu yang selalu bikin sedih. Ilmu apa? Ilmu agama lah.  Sadar sesadar-sadarnya bahwa 'nomor antrian' makin dekat ke 'ujung' tetapi entahlah mengapa kok ya susaaah sekali memadatkan bekal 'pulang'. Meng-kaffah-kan diri ini ternyata tidak semudah yang dilisankan.  Sungguh tidak mudah! Ilmu dunia? Itu ilmu juga loh.  Iya...betul.  Namun saya belum merasa ilmu yang saya dapat memberikan banyak manfaat bagi orang-orang di sekeliling saya.   Pada angka 36 tahun ini.  Pinta saya hanya satu pada yang menciptakan saya.  Memohon agar Ia membantu saya meneguhkan niat dan usaha mempelajari apa yang saya usung sebagai kepercayaan sedari saya lahir.  Menyeluruh.

Saya Azka

Hi, perkenalkan....! Saya Azka. Saya berusia belum genap dua minggu.  Konon kata banyak orang, terlahir di negeri khatulistiwa adalah sebuah anugerah indah diantara sekian banyak anugerah indah lainnya yang tentunya akan sangat panjang untuk dituliskan satu persatu di blog bunda saya ini.  Hal terpenting dari lahir di bumi khatulistiwa adalah limpahan sinar matahari, terutamanya sinar mentari pagi, yang akan menguatkan tulang makhluk hidup yang disinarinya.  Apalagi bagi tulang saya, bayi mungil yang berumur lebih muda dari umuran jagung.  Masih tak berdaya apa-apa.  Lain kata orang, lain pula yang saya rasakan.  Dari hari pertama saya dilahirkan, ketika matahari seharusnya terbit menjelang pukul enam pagi dan pukul tujuh bagi seharusnya saya bisa bermandikan sinar matahari yang kaya akan vitamin D, alih-alih dijemur hingga tubuh saya menjadi merah jambu....saya malah disembunyikan dari paparan udara luar.  "Jangan bawa ke luar.  Kasihan paru-...

Mirror: Never forget this verses!

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.  Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Al-Baqarah:45) Yaitu orang-orang yang menyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al-Baqarah:46)

Pete Ikan Bulu Ayam Balado

Saya namakan apa masakan ini ya? Pete ikan bulu ayam balado? Oke...Pete ikan bulu ayam balado nan crunchy!  Saya penggila pete.  Jujur aja sih! Enak walaupun banyak yang tidak suka karena aromanya yang tidak sedap menurut orang-orang yang anti pete.  Padahal menurut pecinta pete sih...baunya itu yang bikin kita kalap.   Berikut ini resep yang sering saya buat di rumah karena memang pada suka.  Hehe. Ketauan deh suami istri pecinta pete.  Ga papa! Memang kenyataannya gitu kok! Coba dimasak dan rasakan ke-crunchy-annya ya.  Dimakannya pakai bareh (beras) Solok yang masih panas.  Saya jamin...saudara-saudara penggila makanan dengan banyak khasiat ini akan susah menghentikan suapan demi suapan.  Apalagi kalau makannya di dangau tengah sawah.  Keren lah pokoknya!  Yuk, disimak! Bahan-bahan: 5 papan pete, diiris serong tipis. 1/4 kg ikan asin bulu ayam, cuci dan tiriskan. 200 gram cabai merah 6 siung bawang m...