Skip to main content

Posts

Ramadan untuk Ibu Kami

Kami berlebaran di Jakarta tahun ini. Kami ingin merayakan 1 Syawal bersama ibu yang sedang menunggu jadwal pemasangan ring agar darah mengalir lebih lancar ke jantung tuanya. Ibu kami 75 tahun. Kami berlebaran dengan ibu tahun ini. Kami berharap kehadiran seluruh anak, menantu, cucu, dan cicit membuat beliau bahagia dan berdampak positif bagi kesehatannya. Kami ingin ibu sehat. Sungguh. Pada Ramadan tahun ini ibu berbeda. Merawat dan menjaga ibu bak merawat dan menjaga bocah. Pintanya tidak lagi satu dua. Banyak. Selera makannya juga kerap tak dapat diduga. Yang dipintanya beberapa menit lalu, bisa saja berubah tak disukainya saat tersaji di depannya. Ibu juga dapat bicara berjam-jam tiada henti. Ramadan ini berbeda. Dalam Ramadan Allah memberikan kami kesempatan memanen pahala, meraih kunci surga.

Hamzah di 1 Ramadan 1440

Ramadan hari pertama, Hamzah alhamdulillah dapat selesai sampai akhir. Tidak terhitung berapa kali ia menanyakan waktu berbuka. "Masih lama ya, Bun?", "Hamzah haus sekali. Gimana nih?", "Berapa jam lagi bukanya?", "Hamzah rasanya mau minum...", dan lain sebagainya.  Dengan es krim sebagai hadiah jika puasanya dapat bertahan sampai magrib, anak saleh kami itu pun kuat juga akhirnya.  Tahun lalu ia berpuasa hingga tiga hari di awal Ramadan kalau saya tidak salah. Tahun ini semoga ia bisa berpuasa hingga Ramadan usai. Kami ingin ia dapat memaknai setiap haus dan lapar yang dirasakannya dari pagi hingga menjelang matahari tergelincir di lengkung langit. Kami ingin ia dalam sebulan ini mencoba menjadi anak-anak yang tak seberuntung dirinya. Kami ingin Hamzah selalu ingat bahwa Allah telah memberikannya banyak nikmat. Kenikmatan yang tidak semua anak bisa merasakannya. Kami ingin ia bertumbuh dengan kemampuan berempati terhadap berbagai kes...

Apa lagi?

Kalau sudah lewat pukul tiga sore, maka kerja sambil mikir apakah gerangan yang akan diolah di dapur sehabis ngantor nanti. Tipikal emak-emak bener lah , ya? Tidak mudah juga memutuskan akan memasak ini atau itu karena kudu mempertimbangkan apa yang baru saja dimasak kemarin atau lusa kemarin. Pokoknya otak harus berputar. Tapi saya suka. 😊

Dia Yang Paling Dekat Denganmu

www.islamkafah.com Lion Air dengan nomor penerbangan JT610, rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh pagi ini sekitar pukul enam di perairan Karawang, Jawa Barat, setelah lepas landas selama lima belas menit. Burung besi itu membawa 189 orang di dalamnya, termasuk pilot dan para kru. Hati saya ngilu. Di luar masalah teknis dan faktor cuaca yang mungkin menjadi pemicu jatuhnya Lion Air tersebut, ketentuan Allah ini tentu tidak dapat dielakkan.  Mungkin tidak ada satu pun dari sekian banyak penumpang pada penerbangan tersebut yang berpikir bahwa pagi ini menjadi pagi terakhir mereka melihat matahari dan ukiran senyum  dari bibir orang-orang yang mereka cintai. Mungkin juga tidak satu pun dari anggota keluarga penumpang yang ditinggal atau yang akan dituju pernah berpikir bahwa pagi ini adalah pagi terakhir mereka menatap wajah-wajah orang yang mereka sayangi atau mendengar suara mereka yang diharapkan dapat berkumpul dalam hitungan waktu tak lama. Kenyataanny...

Bukan Lagi Tentang Dia

"Apa iya dia sudah selesai dengan dirinya?" Kedua bola mata perempuan itu terpaku pada gawainya. Kopi hitam dalam cangkir porselen  Tiongkok berbunga hijau di depannya menjelang dingin. "Apa iya?" Bibirnya tersenyum. Kopinya terasa begitu sedap siang ini. Cangkir porselen berbunga hijau wadah kopi panasnya mengingatkannya akan mendiang ibu dari ibunya dan jalan yang sibuk di depan rumah mereka. Jalan yang dilalui puluhan kendaraan hingga tengah malam.

Ke Kebumen Kita

Yes. ..! Anak-anak akan kami bawa ke tanah leluhur mereka di Kebumen. Akhirnya setelah sekian lama menanti. Mumpung mereka masih bisa diajak kemana-mana. Mumpung mereka masih bergantung sama emak bapaknya kan, ya? Karena cerita liburan keluarga akan berbeda jika kerucil-kerucil itu sudah mulai besar. Jadi kami memang sebisanya memaksakan libur bersama meskipun cuti hanya tersisa dua hari. Dua hari ke Kebumen? Yakin? Pertanyaan itu terlontar dari mulut Agus, rekan kerja saya,  ketika kemarin lembar pengajuan cuti saya perlihatkan kepadanya sebelum diajukan ke kepala kantor. Mungkin dipikirnya saya nekat. Hahaha...! Memang nekat sih . Agus pasti sudah mengantongi perhitungan waktu ideal keliling Jawa dalam liburan keluarga yang seru. Pengalaman liburan serunya bersama Yuli dan Kana ke Jawa bisa dijadikan referensi yang oke punya. Tapi Gus, liburan kali ini fokus kami hanya Kebumen dan Sidareja saja, Bro . Selain itu, apa yang harus saya risaukan jika bapaknya anak-anak bisa menjam...