Sebenarnya sudah lama kami ingin menapaktilasi tanah kelahiran bapak dan ibu mertua. Namun berbagai hal menjadi aral yang belum memungkinkan kami untuk mewujudkannya. Alhamdulillah di awal tahun ini keluarga besar suami mematangkan rencana mudik bersama. Rembukan keluarga besar dengan mempertimbangan cuti si anak rantau ini agaknya menjadikan akhir pekan minggu ketiga Desember sebagai waktu yang paling tepat untuk bertolak ke tanah kelahiran bapak dan ibu.
Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...
Comments
Post a Comment