1. Rina Nose membuka jilbabnya.
Saya akan komentar apa? Tidak berkomentar apa-apa. Saya hanya menyimak komentar rekan sejawat yang bilang Rina Nose ini dan itu. Saya juga tidak mengomentari komentar sahabat-sahabat saya itu. Manusia seperti air laut, pasang surut dalam banyak hal, termasuk dalam meyakini sesuatu. Kadang yakin kadang mendadak menjadi tidak yakin dengan keyakinan itu. Memang harus banyak belajar sih. Untuk menjadi yakin, memang harus pintar mencari. Itu saja!
2. dr. Letty Sultri ditembak mati oleh suaminya sendiri.
Ini yang mengerikan. Mengerikan karena ditembak oleh suami sendiri. Lebih mengerikan lagi alasan dibalik penembakan tersebut, si suami keberatan dengan gugatan cerai yang diajukan istrinya. Malang kali nasib dr. Letty. Kabarnya pengajuan gugatan cerai dilakukan karena adanya KDRT. Mengerikan, bukan? Lalu jika tidak mengajukan gugatan cerai, apa yang harus dilakukan dr. Letty? Menerima dengan lapang dada KDRT yang dilakukan suaminya? Setelah remuk redam oleh KDRT kemudian berlagak seolah semua baik-baik saja dan tetap meladeni suami dengan layanan selayaknya istri kepada suami? Pada posisi dr.Letty, menjadi seorang PEREMPUAN pastilah teramat sulit. Ketika perempuan dihadapkan pada jalan buntu dan dinding tanpa jendela untuk sekedar melongok melihat kemungkinan adanya harapan yang lebih baik untuk dirinya, lalu apa hakikat hidup yang harus dilakoninya? Ah, Perempuan...nasibmu!
3. Pejalan Kaki Memacetkan Tanahabang
Berita ini bukan berita baru. Bukan berita hari ini. Ini berita minggu lalu. Berita lucu sih menurut saya. Berita ini dibuat atas penjelasan Wakil Gubernur DKI, Sandiaga UNo. Beliau mengatakan bahwa kemacetan yang kembali terjadi di Tanah Abang bukan karena pedagang kaki lima yang menggunakan bahu jalan karena PKL itu jumlahnya hanya sekitar 300 orang. 300 orang itu bukan jumlah yang banyak menurut Pak Sandiaga. Yang membuat macet itu justru pejalan kaki khususnya penumpang KRL yang keluar dari Stasiun Tanahabang. Benarkah begitu? Saya gagal paham. Serius. Bukankah jumlah penumpang yg keluar dari Stasiun Tanah Abang jumlahnya bisa dikatakan kurang lebih sama dengan jumlah penumpang di zamannya Pak Ahok atau Pak Jokowi? Lalu mengapa mereka bisa melancarkan arus lalu lintas di Tanah Abang? Mengapa, Pak Sandiaga? Mengapaaaaa....?????
4. PPK Kantor Kami akan Dijabat Orang Baru
Siapa? Ah, rahasia! Ini berita baru yang tidak untuk dikonsumsi umum.
5. Hamzah Berhasil Menyetor Hapalan Hadisnya.
Nah, inilah berita yang membuat saya bahagia. Apalagi ketika Ibu Nur bilang tajwid dan makhrajnya sudah tepat dibandingkan sebelumnya. Ah, senangnya. Ini bukan berita penting untuk umum, tapi maha penting untuk saya. 😊
Comments
Post a Comment