Kami duduk bertiga. Mengelilingi tudung saji rotan. Meja makan kami di malam hari bisa menjelma seperti meja di kedai kopi di kampung-kampung yg berhawa bakaran jerami. Dua gelas kopi hitam kental rebus ngebul di atasnya. Di meja kayu oktagonal itu segala hal dibahas. Seperti kedai kopi juga. Kedai kopi tanpa rokok.
Tak ubah layaknya malam-malam kemarin, kami berbincang santai tentang apa saja yang dilakukannya hari ini. Bagaimana teman-temannya di sekolah dan bagaimana Ibu Anna-nya.
Ada Adip yg bibirnya terluka terkena penggaris Rayhan. Ada teh yang diminumnya dua gelas. Ada An-Naba yang hampir mendekati 35 ayat. Ada Rafa yang lucu dengan rambut model barunya. Hampir botak!
"Sedikit lagi...seginiiiii lagi...rambutnya mirip Om Fedry."jelasnya bersemangat dengan sendok yg menggantung. Kepala plontos Om Fedry meninggalkan kesan yang dalam agaknya. Andai Om itu tau. 😊
Sambil menyantap mie ayam, ia bertanya.
"Bunda, sayang diri itu maksudnya apa?"
"Sayang diri?"ibu anak itu mengulur waktu, mencari definisi yg tidak rumit dan mencoba sesederhana mungkin menggambarkan bagaimana konsep sayang diri kepada anak usia taman kanak-kanak O besar. Si anak masih menyantap mienya. Masih menunggu.
"Apa, Bun? Sayang diri."
"Kalau kuku panjang tidak dipotong, trus pas makan kuman-kuman yg ada dikuku masuk ke dalam perut. Bisa apa?"
"Sakit perut!"
"Itu sayang ga sama diri?"
Kepalanya menggeleng.
"Pakai motor, ga pakai helm,"lanjut sang ibu.
"Ga sayang diri. Nanti kecelakaan, kepalanya pecah."
"Makan es krim banyak-banyak, padahal amandelnya meradang?"
"Ga sayang diri juga"
"Pilek karena berendam lamaaa di bak mandi padahal sudah diperingatkan sama bundanya untuk mandi biasa aja. Itu sayang sama diri sendiri atau tidak?"
Kepalanya tidak menggeleng. Tidak juga mengangguk. Kepalanya dipenuhi sesuatu.
"Tapi Hamzah sabar dengan pilek ini, Bun,"jawabnya enteng. Enteng seenteng-entengnya sambil anteng-seantengnya menyendok mie yang tinggal setengah.
Di sini, di titik ini...ibu si anak memang harus mengakui kekalahannya. Ia kehabisan kata. Anaknya juara. 😘
Comments
Post a Comment