Belum ada niat ke gerai ini untuk ngopi-ngopi. Saya masih setia aja dengan kopi kemasan yang murah meriah dan kopi hitam yang direbus langsung di dalam cerek. Ga gaul ya saya? Emang! Untuk urusan kampung tengah alias perut, orangnya memang susah untuk kompromi dengan rasa yang dienak-enakin karena kudu bayar mahal. Enak ya enaakk...mahal ya mahal. Menurut saya, itu dua hal yang berbeda dan tidak ujug-ujug karena tempatnya cozy plus banyak orang-orang yang harum, bersih, rapi, cantik, ganteng, bergaya kekinian, serta bergawai mahal duduk di sana ngopi-ngopi lalu saya latah ikutan. Hihihi. Bukan saya banget deh, ah. 😆
Kopi sasetan dan kopi hitam yang diseduh atau direbus di rumah dan kantor masih merajai indera pengecap saya. Dua jenis kopi itu masih enak diseruput. Enak dan murah sama hal nya dengan enak dan mahal merupakan dua hal yang berbeda. Namun, jika ada yang enak dan murah, mengapa tidak? Meskipun kemudian diiming-imingi dengan pesan singkat bahwa beli satu gratis satu untuk yang enak tetapi mahal itu, saya tetap bergeming. Saya tidak serta-merta kalap dan heboh pulang kantor langsung ke gerainya. No! Saya masih setia. Iya, kalau soal rasa, saya susah untuk main hati. Tsaahh...😉
Comments
Post a Comment