Skip to main content

Alegria

Membahagiakan orang tua itu ternyata sederhana. Membahagiakan orang tua itu ternyata tidak melulu tentang membelikan mereka sesuatu yang mahal atau membawa mereka liburan dan menginap di hotel bagus lalu makan di restoran mahal.

Membahagiakan orang tua itu sederhana saja ternyata. Membiarkan mereka melakukan kegiatan yang mereka nikmati merupakan salah satu hal yang paling membahagiakan untuk orang tua, misalnya membiarkan mereka menyapu halaman pada pagi hari, seperti yang rutin dilakukan ayah saya. Seperti malam ini juga, sepulang dari masjid, beliau sibuk membuka kunci pintu, membongkar semuanya dan memperbaiki entah apalah yang menurutnya harus diperbaiki. Padahal menurut saya kunci itu baik-baik saja. Atau saya yang tidak paham tentang kunci-kunci yang baik dan tidak? Bisa jadi sih. Lain waktu, beberapa hari lalu, kegembiraan yang sederhana juga didapatinya hanya dengan membantu menyampul buku-buku baru si sulungnya ini. Modalnya cuma plastik meteran, selotip, dan cutter kecil. Itu saja. Ditambah obrolan ringan tentang buku-buku tersebut. That's all. Malam ini, saya pikir ayah saya juga tidur dengan sangat nyenyak karena dapur istri beliau semakin rapi dengan jejeran penggorengan yang rapi tergantung di sepanjang salah satu dinding dapur pada deretan gantungan besi yang baru dipasangnya siang tadi. 😍

Kadangkala kita memang sering membuat hidup kita rumit. Kita sendiri yang membuat bahagia nan sederhana itu menjadi mahal. Seringkan begitu? Saya apalagi. Mikirnya jauh kemana-mana padahal semuanya dapat dijangkau di depan mata. Bisa menjadi sebuah pembenaran sih karena biasanya setiap anak ingin selalu memberikan yang terbaik untuk orang tua mereka. Dimana-mana akan seperti itu. Kecuali untuk anak-anak yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Malin Kundang ya. 😜

Hal yang membuat saya mengernyitkan dahi juga terjadi pagi kemarin. Agak aneh melihat ibu saya langsung menyongsong kedatangan kami begitu mobil memasuki halaman rumahnya. Wajahnya berkeringat. Senyumnya mengembang dengan luar biasa indahnya. Dasternya yang panjang dipendekkannya dengan mengangkat sedikit bagian ke atas dan melipatnya di pinggang hingga daster menjadi setengah betisnya.  Ada apa? Mengapa emak saya seperti menang lotere pagi ini? Izzati diraihnya dari tangan saya. Digendong, dipeluk, dan diciumnya berulang kali.

"Mama habis ngepel. Badan mama terasa lebih ringan dan segar karena berkeringat pagi-pagi."

I see.

Hidup dengan bahagia itu sederhana saja ternyata.

Comments

Popular posts from this blog

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Dagangan Perdana

Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...

Tentang Ibu (1)

Ada yang berubah dari Ibu.  Perubahan yang membahagiakan. Kerinduannya yang terobati pada tanah suci, Kabah, dan makam Rasulullah telah membuat Ibu kembali seperti tahun-tahun sebelum 2016.  Ibu kembali sehat. Lahir dan batin. Setelah hampir tiga minggu Ibu bersama kami, baru malam lusa kemarin saya lama bercengkerama di kamar beliau. Izzati belum mengantuk.  Jadi sengaja saya membawa cucu bungsunya itu bermain-main di tempat tidur beliau.  Sambil bermain dengan Izzati, saya bertanya tentang banyak hal mengenai kepergiannya ke tanah suci di awal 2017 kemarin. Ibu begitu bersemangat menceritakan pengalamannya.  Posisinya yang semula duduk, berganti menjadi berdiri.  Tangannya bergerak lincah memperjelas berbagai kegiatan yang dilakukannya di sana. Matanya berbinar-binar. Air mukanya berseri-seri. Tak terbayangkan skala kebahagiaan yang melingkupi hatinya ketika menjejaki Baitullah. Ibu kami memang sudah lama sekali ingin ke Kabah. Semasa almarhum Bapak...