Skip to main content

Yang Tak Tersentuh


Apa kabar deretan biografi dan beberapa buku-buku penambah ilmu buat bekal di sono yang sudah dipesan, dibeli, dan belum terbaca hingga detik ini? Bagaimana kabar mereka, Ilsa?

Mereka baik-baik saja.  Merekanya aman.  Saya saja yang merasa berdosa dan sok sibuk luar biasa karena energi yang saya harapkan masih tersisa untuk membuka mereka, membalikkan halaman demi halamannya setelah anak-anak tidur, ternyata tetap tidak bisa terealisasi dengan baik. 😧

Boro-boro buka buku, Jeung...balikin badan ke kiri aja susahnya minta ampun.  Lah wong anak wedhok saya saiki sukanya mentil sampe subuh.  Hebat kalo si semok itu bisa pules bertahan tidak mentil barang setengah jam saja.  Hebat!😍

Ya begitulah ya...salah satu kebahagiaan ala emak-emak beranak batita yang tidak akan berlangsung lama.  Hihihi...jadi saya tidak mengeluh loh ini ya. Tidak! Ini gara-gara sebelum berangkat tadi sudut mata saya tidak sengaja melihat tumpukan lima buku yang seakan-akan memanggil saya dan berkata..."Hei, sisihkan waktu untuk kami juga dong".

Yang menyedihkan itu, saya memandang mereka dengan merasa bersalah dan terpaksa meninggalkan mereka tetap menumpuk di atas meja ruang tamu. 😥

Nanti ya...tunggu neng geulis saya tidak 'bergantung' sama saya lagi. Janji! Pasti saya lahap! 😉



Comments

Popular posts from this blog

Dagangan Perdana

Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Tentang Ibu (1)

Ada yang berubah dari Ibu.  Perubahan yang membahagiakan. Kerinduannya yang terobati pada tanah suci, Kabah, dan makam Rasulullah telah membuat Ibu kembali seperti tahun-tahun sebelum 2016.  Ibu kembali sehat. Lahir dan batin. Setelah hampir tiga minggu Ibu bersama kami, baru malam lusa kemarin saya lama bercengkerama di kamar beliau. Izzati belum mengantuk.  Jadi sengaja saya membawa cucu bungsunya itu bermain-main di tempat tidur beliau.  Sambil bermain dengan Izzati, saya bertanya tentang banyak hal mengenai kepergiannya ke tanah suci di awal 2017 kemarin. Ibu begitu bersemangat menceritakan pengalamannya.  Posisinya yang semula duduk, berganti menjadi berdiri.  Tangannya bergerak lincah memperjelas berbagai kegiatan yang dilakukannya di sana. Matanya berbinar-binar. Air mukanya berseri-seri. Tak terbayangkan skala kebahagiaan yang melingkupi hatinya ketika menjejaki Baitullah. Ibu kami memang sudah lama sekali ingin ke Kabah. Semasa almarhum Bapak...