Skip to main content

60 Tahun



60 tahun usia perempuan yang melahirkan kami, hari ini.  37 tahun 2 bulan pengabdiannya pada negara sebagai seorang tenaga pendidik yang telah ditunaikannya pada sebuah sekolah dasar negeri, malah akan berlebih tiga belas hari ke depan atas pertimbangan ia ingin menyelesaikan baktinya dengan sempurna.  Beliau ingin menyudahi tugasnya hingga ke ujung, hingga anak-anak didik terakhirnya menerima raport akhir tahun mereka, bukan semata memenuhi pinta pimpinan sekolah atau para wali murid yang menghiba, yang berat melepaskan ibu kami yang konon kata mereka tiada duanya dalam hal kesabaran menghadapi anak-anak mereka di kelas yang masih sangat pemula. Begitulah...memang tak banyak guru kelas satu yang mau merepotkan diri membimbing tangan kecil mereka ke kamar kecil disaat celana atau rok merah mereka basah oleh hajat yang tak lagi tertahan, tak banyak juga rasanya guru yang mau bersusah payah membersihkan murid-murid kecilnya yang takut-takut karena merasa telah melakukan kesalahan dengan tak tahan lagi akan panggilan alam tersebut, belum lagi selesma yang selalu rajin menghampiri mereka di saat pergantian musim yang membuat hidung-hidung kecil mereka selalu basah tetapi si ibu guru dengan rajinnya pula selalu mengeringkan hidung mereka dengan tisu atau sapu tangannya setiap kali wajah-wajah dengan hidung basah itu mendekat.  Kami, saya tepatnya...terkadang juga heran...sepertinya berlebih sekali tuhan memberikan takaran kesabaran kepada perempuan yang kami panggil mama.  

Hari ini, enam puluh tahun.  Semoga Allah memberikan mama limpahan keberkahan usia.








Comments

Popular posts from this blog

Dagangan Perdana

Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Tentang Ibu (1)

Ada yang berubah dari Ibu.  Perubahan yang membahagiakan. Kerinduannya yang terobati pada tanah suci, Kabah, dan makam Rasulullah telah membuat Ibu kembali seperti tahun-tahun sebelum 2016.  Ibu kembali sehat. Lahir dan batin. Setelah hampir tiga minggu Ibu bersama kami, baru malam lusa kemarin saya lama bercengkerama di kamar beliau. Izzati belum mengantuk.  Jadi sengaja saya membawa cucu bungsunya itu bermain-main di tempat tidur beliau.  Sambil bermain dengan Izzati, saya bertanya tentang banyak hal mengenai kepergiannya ke tanah suci di awal 2017 kemarin. Ibu begitu bersemangat menceritakan pengalamannya.  Posisinya yang semula duduk, berganti menjadi berdiri.  Tangannya bergerak lincah memperjelas berbagai kegiatan yang dilakukannya di sana. Matanya berbinar-binar. Air mukanya berseri-seri. Tak terbayangkan skala kebahagiaan yang melingkupi hatinya ketika menjejaki Baitullah. Ibu kami memang sudah lama sekali ingin ke Kabah. Semasa almarhum Bapak...