Anteng. Magrib, minggu kemarin. Mendadak tenang, bersender di punggung ayahnya ketika beliau usai salam, wirid, dan menadahkan tangan berdoa setelah sebelumnya menunggu tiap sujud sang ayah agar bisa melompat naik ke punggungnya dan melorot turun bak di atas papan luncur.
Mungkinkah si kecil ini mendadak tenang karena ingin memastikan mendengar namanya tetap ada disebut dalam doa sang ayah? Percayalah, Hamzah...bahkan jauh sebelum Engkau dan abangmu ada, Nak...ayahmu selalu berdoa seperti Nabi Ibrahim dan Zakaria, memohon Allah SWT mengaruniai kami buah hati yang sholeh yang bisa menjadi suluh bagi ayah dan bunda kini dan nanti.
Comments
Post a Comment