Hidayah itu untuk siapa saja yang dikehendaki-Nya. Seperti yang terjadi pada dr. Anne Coxon, seorang mawar klasik Inggris yang cantik, berambut pirang dan bermata biru. Kristiane Backer menyebutnya begitu. Hidayah itu mendatangi psikiater tsb secara intuitif. Percaya dan ia pelajari serta dalami setelahnya, sementara yang lain mendapatkan hidayah dengan cara sebaliknya. Hidayah yang datang secara intuitif ataupun yang diraih secara empiris, seperti dr. Amina (Anne Coxon) dan Kristiane Baker, toh sesungguhnya keduanya saling melengkapi untuk sebuah pembuktian bahwa ternyata Allah itu memang ada.
Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...
Comments
Post a Comment