"Tambah, Bang?"
Kepalanya menggeleng.
"Udah, cukup."jawabnya sambil menyudahi suapan terakhirnya. Masih ada semangkuk kerang yang harus juga diselesaikan secara adat...hehe... jadi memang agak beresiko kalau harus tambah nasi lagi.
Menu makan siang yang dipilihnya hari ini adalah ikan gabus cabe ijo, gulai daun ubi, dan rempeyek udang. Si Nyonya menjatuhkan pilihan pada lele goreng, sambal terasi, dan tahu kecap....plus itu tadi....semangkuk kerang yang baru saja dimasak.
Lele gorengnya enak. Digoreng sedang, tidak terlalu kering, dan hebatnya tidak amis. Menurut saya itu hebat lho...karena tidak semua orang bisa sukses menggoreng lele, mengeyahkan bau amisnya, apalagi ketika lele digoreng setengah kering atau tidak kering sama sekali. Ikan cabe ijo yang dipiring suami juga saya cicip dan lumayanlah. Kerang rebusnya yang agak mengecewakan karena jauh diluar ekspektasi saya yang memang penggila kerang dan sejenisnya.
Tetapi usai makan, tetap saja ada yang berasa kurang pas...kurang memuaskan. Saya bergumam dalam hati. Kok ya semuanya terasa biasa saja ya? Kok ya rasanya tidak seperti ketika selesai menyantap sebungkus nasi Topan ya? Pertanyaan yang sebenarnya juga sudah ada jawabannya. Lalu saya ajukan pertanyaan ini ke suami.
"Abang kenyang ga?"
Beliau malah tertawa. Dan saya juga ikutan tertawa. Sama! Kami sama-sama kenyang tetapi tidak sempurna.
"Makan siang dengan menu selain menu Padang itu ya seperti ini lah, Say. Kenyang tapi begah. Tadi semuanya kayaknya pake gula deh masakannya. Cabe ijonyo pake gula. Sayur daun ubinya juga pake gula. Perut abang rasanya gimanaaa gitu..."
Saya geli sendiri.
"Kembalilah ke selera asal, Abang."goda si nyonya ini sambil menggelitik pinggangnya. Jawa dan Gula kan seharusnya berteman baik, bukan?
"Sop kerangnya juga ya?"tanya saya lagi.
"Iya. Tidak seperti biasa."maksudnya tidak seperti yang biasa dimasakin si istri ini. Haha. Meronalah lah si nyonya.
"Afdolnya itu memang makan siang itu makan nasi Padang."selorohnya sendiri. Saya juga jadi dibuat tersenyum sendiri. Afdolnya memang begitu karena makan siang itu seharusnya berkeringat dan itu tidak terjadi tadi ketika kami melahap makan siang kami berdua satu jam yang lalu. Makan siang dan Nasi Padang memang tiada duanya deh.
Comments
Post a Comment