Skip to main content

Sunday Funday

Beginilah dunia kami di setiap hari minggu. Pagi nyarap ketupat gulai pakis di tempat sarapan langganan (nanti ya..selekasnya saya akan bahasa tempat sarapan ini...), ke rumah orangtua, ajak ponakan jalan, lalu ke playground langganan Hamzah setelah rampung emaknya belanja, lalu ketika si kriwil asik bermain, si emaknya ini akan menikmati kompas minggu sambil sesekali mengawasi si kriwil.

 

 

Sebenarnya sih tidak terlalu mengawasi juga karena ayahnya ada dan always stand by him.  Cuma sesekali ada juga melirik si kriwil untuk memastikan dia baik-baik saja dan tidak keluar dari arena bermain.  Just to inform...(abaikan)...menemukan si kriwil di antara sekian banyak bocah-bocah yang berlarian di arena bermain yang padat pada Minggu siang itu bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena kriwilnya itu looohh...rambut kriwilnya  yang suka ngeper-ngeper kalo dia melompat atau berlari sungguh sangat membantu.  Seperti siang ini...he is the only curly toddler there.  Hehe..! Alhamdulilah dikasi anak kriting.  

 
 

Sepuasnya si kriwil akan bermain, sesuka hatinya.  Lompat-lompatan di trampolin sambil teriak-teriak, meluncur di sliding board dan nyemplung di kubangan bola warna-warni, nyetir mobilan sambil bentar-bentar pura-pura isi bensin di satu sudut yang ada rumah-rumahannya, kemudian bosan dengan semua itu, mungkin jug karena udah mulai lapar, biasanya Hamzah akan menuju komporan dan lagunya ala chef handal bingitsss....aduk-aduk masakan di dalam pan plastik dan abis itu disodorinnya piring penuh bola-bola..."Ini bakco untuk bunda...awas ya...macih panas...".




Comments

Popular posts from this blog

Friends of Mine

They are special, They are friends of mine, Who coloring my life canvas with thousand rainbows, even in the winter... when the snowstorm said hello out side the window, and the Holland's skies were gray, it's my friends who make the snow turns to sunlight, and bring blue to my sky. *( Hanya berselang beberapa jam dari Mario Teguh. Melintas bayangan kebersamaan dari Manggarai-Bandung, Manggarai-Depok, Soekarno-Hatta-Schiphol, Amsterdam-Zurich, Eindhoven-Paris, Nijmegen-Achen,etc...! With love and laugh, for sure...... )

Sampai Jumpa, Angga

Sabtu pagi, 24 Mei 2020, pukul 07.22 ia masih melakukan panggilan video ke ponselku, namun tak terangkat. Kami bertemu dalam panggilan video selanjutnya melalui ponsel ibuku sekitar pukul 09.00 di rumah Jatra, rumah yang melengkapi puzzle masa kecilnya, rumah tempat ia pulang tiga tahun lalu. Ada yang berbeda pada wajahnya di lebaran pertama itu. Lebih tirus dan pasi. Kulihat kilauan buliran keringat di keningnya. Rambutnya basah. Jelas ia sedang tidak begitu sehat. Pun begitu, setiap kata, senyum, dan deraian tawanya tetap menyegarkan. Kami saling memohon maaf. Ia berbicara sambil merangkul maminya.  "Uni, maafkan Angga lahir batin ya, Ni. Insyaallah kita nanti ketemu di Jambi,"ucapnya sembari melambaikan tangan gempalnya.  "Iya. Uni tunggu, ya." "Insyaallah, Ni,"pungkasnya sebelum ia menepi dan membiarkan maminya berbicara. Sapa, maaf, dan tawa mengalir ke satu-persatu pasukan Pakis 74.  "Uni, bisakan kami nginap di ru

Witir Si Sulung

Malam Kamis kemarin, anak bujang kecil saya melakukan sesuatu yang membesarkan hati saya, ibunya. Saya seketika merasa teramat mujur. Malam itu seperti malam-malam yang lain. Pukul delapan adalah waktu tidurnya. Waktunya kami berbaring. Waktu yang selalu ia gunakan memeluk saya erat-erat. Waktunya saya tak putus-putus menciumi wajah dan kepalanya. Waktu saat saya membacakan kisah-kisah teladan Muhammad dan sahabat-sahabat beliau sebelum akhirnya ia lelap. Kami sudah di tempat tidur, berpelukan, saat ia sekonyong-konyong duduk dan bergerak turun.  "Hamzah mau ambil wudu dulu..." "O, iya...Bilal selalu melakukan itukan, ya..."ujar saya. Saya buntuti ia ke kamar mandi. Saya perhatikan dengan saksama ia membasuh wajah, tangan, kepala, telinga, dan kakinya.  Ia tersenyum.  "Witir tiga rakaat boleh, Bun?"tanyanya. Saya termangu. Ia bingung. Mengapa ibunya mendadak hening? "Bun..."panggilnya sambil menempelkan kepalanya di