Adzan ashar, kami berhenti pada sebuah mesjid.
Sambil menunggu suami selesai sholat, saya buat canda dan tawa bersama Hamzah. Seorang penjual balon mendekati, saya pikir lelaki itu hanya berniat menggoda Hamzah dengan lusinan balon warna-warni aneka rupa, lalu ketika satu balon saya beli, ketika selembar uang kertas diterimanya dari tangan kecil Hamzah, saya masih berpikir setelah itu lelaki penjual balon tersebut akan beranjak pergi menjauh, meninggalkan area mesjid. Masuk keluar gang, mencari anak-anak kecil lain, mengumpan mereka dengan balon-balon segala warna.
Pikiran saya salah.
Balon-balon itu ditambatkannya pada besi jendela mesjid, berikut tas kain biru tua kecilnya yang usang. Berwudhu, bergegas menyambung shaf, mengikuti rakaat yang tersisa.
membayangkan seseorang yg kucintai, berhenti di masjid, memarkirkan gerobak mainannya, mendahulukan kewajibannya bertemu dg Sang Empunya Rezeki, setelah itu barulah kmbl mengais rupiah utk dibw pulang ke rumah
ReplyDeleteRezekinya jadi berkah ya,kak.
Delete