Mulai lagi!
Mulai lagi berasa kayak tidur di musim dingin yang super dingin. Suhu dipasang cuma 25 derajat celcius, sudah berada di bawah selimut, sudah pula meringkuk sambil meluk Hamzah, tetapi tetap juga duingin.Telapak kaki terasa membeku. Pelukan suami juga tidak berpengaruh apa-apa.
Paginya, kepala mulai terasa berat. Menjelang siang (seperti ketika sedang nulis ini) mata juga seperti diganduli besi (meminjam kosakata Mas Min) dan suhu badan mulai meningkat. Kalau dilihat sepintas sih memang tidak akan yang tau, karena masih juga pecicilan, ketawa-ketiwi, sibuk dengan laptop sendiri, dan suara masih lantang aja kalau ngobrol. Padahal sedang greges-gregesnya. Well...plasmodium itu sepertinya aktif lagi. Sudah bosan tidur terus kali ya di limfa selama bertahun-tahun. Atau mungkin jangan salahkan si plasmodium juga. Virus itu bakal tetap damai tidur di limfa kalau kondisi tubuh fit. Nah..masalahnya...belakangan memang badan ini diporsir untuk melakukan kerjaan ekstra. Sebenarnya tidak dipaksa juga sih. Dengan senang hati malah kerjanya. Semua urusan rumah dihandle sendiri. Mungkin jam tidur yang kurang yang menjadi sumber masalahnya.
Kalau sudah begini susah juga mencari solusinya selain mencari seorang asisten rumah tangga yang bisa menangani sebagian pekerjaan rumah. Mungkinkah? Mengingat banyak teman-teman sekantor dan diluar kantor yang selalu mengeluh dengan segala tingkah polah dan hasil kerjaan asisten rumah tangga mereka. Ujung-ujungnya kebanyakan dari mereka justru turun tangan juga menyelesaikan apa yang seharusnya sudah menjadi tugas si asisten tersebut. Atau mungkin...begini (haha...tanya sendiri...jawab sendiri), manajemen waktu aja yang harus diperbaiki kali ya. Diusahakan gimana caranya agar jam tidur bisa cukup. Bisa kah? Harus bisa! Trus kerjaan rumah yang tiada pernah habisnya? Diakalin aja, diprioritaskan mana yang bisa dikerjaan pada akhir pekan jadi ga harus lembur.
Mulai lagi berasa kayak tidur di musim dingin yang super dingin. Suhu dipasang cuma 25 derajat celcius, sudah berada di bawah selimut, sudah pula meringkuk sambil meluk Hamzah, tetapi tetap juga duingin.Telapak kaki terasa membeku. Pelukan suami juga tidak berpengaruh apa-apa.
Paginya, kepala mulai terasa berat. Menjelang siang (seperti ketika sedang nulis ini) mata juga seperti diganduli besi (meminjam kosakata Mas Min) dan suhu badan mulai meningkat. Kalau dilihat sepintas sih memang tidak akan yang tau, karena masih juga pecicilan, ketawa-ketiwi, sibuk dengan laptop sendiri, dan suara masih lantang aja kalau ngobrol. Padahal sedang greges-gregesnya. Well...plasmodium itu sepertinya aktif lagi. Sudah bosan tidur terus kali ya di limfa selama bertahun-tahun. Atau mungkin jangan salahkan si plasmodium juga. Virus itu bakal tetap damai tidur di limfa kalau kondisi tubuh fit. Nah..masalahnya...belakangan memang badan ini diporsir untuk melakukan kerjaan ekstra. Sebenarnya tidak dipaksa juga sih. Dengan senang hati malah kerjanya. Semua urusan rumah dihandle sendiri. Mungkin jam tidur yang kurang yang menjadi sumber masalahnya.
Kalau sudah begini susah juga mencari solusinya selain mencari seorang asisten rumah tangga yang bisa menangani sebagian pekerjaan rumah. Mungkinkah? Mengingat banyak teman-teman sekantor dan diluar kantor yang selalu mengeluh dengan segala tingkah polah dan hasil kerjaan asisten rumah tangga mereka. Ujung-ujungnya kebanyakan dari mereka justru turun tangan juga menyelesaikan apa yang seharusnya sudah menjadi tugas si asisten tersebut. Atau mungkin...begini (haha...tanya sendiri...jawab sendiri), manajemen waktu aja yang harus diperbaiki kali ya. Diusahakan gimana caranya agar jam tidur bisa cukup. Bisa kah? Harus bisa! Trus kerjaan rumah yang tiada pernah habisnya? Diakalin aja, diprioritaskan mana yang bisa dikerjaan pada akhir pekan jadi ga harus lembur.
Comments
Post a Comment