Skip to main content

Hamzah dan Duduknya

Kemarin...Kamis,  24 Januari 2013, 18.30 WIB...saya, suami, dan Rio tertawa bahagia. 

Hamzah bisa duduk sendiri.  Dari posisi berbaring, si kecil lucu itu berusaha memiringkan tubuhnya, dan berupaya untuk duduk.  Dan Hamzah tentu saja berhasil.  Horeeeee....!

Girang alang bukan kepalang.  Tepukan tangan kami membuat Hamzah pun tertawa dan spontan ia menjatuhkan badannya ke belakang.  Hamzah makin ngegemesin.  Makin pintar diajak becanda, makin jahil (kakak kiran selalu jadi korban kejahilannya), dan makin pintar ngamuk juga kalo ditarok di dalam baby-walkernya. Secara sudah sejak tiga bulan lalu kaki-kaki dengan betis yang bulat gendut itu lasak ingin terus ditatah berjalan kemana saja.  Gendongan bunda hanya nyaman dirasanya mungkin disaat lapar, disaat makan, ngantuk, dan disaat bunda kelihatan ingin meninggalkannya untuk pergi.  Baru deh pelukannya ga akan lepas. 

Kejutan-kejutan yang dibuat Hamzah, sekecil apapun, menjadi sesuatu yang luar biasa besarnya untuk kami jadikan moment berbahagia.  Bulan ini juga, persis setelah panas demam campaknya, Hamzah fasih mengucapkan kata 'nenen na' dan itu selalu diucapkannya ketika haus dan menuntut disusukan oleh bunda. 

Tambah pintar ya, Nak.  Bunda tunggu kejutan-kejutan Hamzah yang lainnya.

Love you much, sweetheart.

Comments

Popular posts from this blog

Dagangan Perdana

Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Tentang Ibu (1)

Ada yang berubah dari Ibu.  Perubahan yang membahagiakan. Kerinduannya yang terobati pada tanah suci, Kabah, dan makam Rasulullah telah membuat Ibu kembali seperti tahun-tahun sebelum 2016.  Ibu kembali sehat. Lahir dan batin. Setelah hampir tiga minggu Ibu bersama kami, baru malam lusa kemarin saya lama bercengkerama di kamar beliau. Izzati belum mengantuk.  Jadi sengaja saya membawa cucu bungsunya itu bermain-main di tempat tidur beliau.  Sambil bermain dengan Izzati, saya bertanya tentang banyak hal mengenai kepergiannya ke tanah suci di awal 2017 kemarin. Ibu begitu bersemangat menceritakan pengalamannya.  Posisinya yang semula duduk, berganti menjadi berdiri.  Tangannya bergerak lincah memperjelas berbagai kegiatan yang dilakukannya di sana. Matanya berbinar-binar. Air mukanya berseri-seri. Tak terbayangkan skala kebahagiaan yang melingkupi hatinya ketika menjejaki Baitullah. Ibu kami memang sudah lama sekali ingin ke Kabah. Semasa almarhum Bapak...