Skip to main content

Ketika keduanya pulas

Super sekali rasanya mengurus anak-anak sendiri.  2 jagoan disaat ayahnya pergi mendampingi rombongan programmnya untuk study banding ke pulau Jawa. 

Ketika keduanya pulas.  Saya amati satu persatu wajah manis itu. Aaah...beruntung...beruntung....beruntuuuuung sekali bisa memiliki mereka berdua, dipercaya Allah untuk memiliki mereka, memanggil mereka 'My dear sons', dan merawat serta mendidik mereka hingga besar nanti.

Ketika keduanya pulas.  Lelap dalam tingkahan mimpi.  Saya meresa menjadi wanita yang diberkati karena dengan kemurahan hati-Nya, saya diberi kesempatan untuk dipanggil...'Bunda'.   Apa yang bisa menandingi keindahan panggilan itu?

Ketika keduanya pulas.  Meringkuk di dalam selimut.  Saya begitu bahagia karena mereka sangat bergantung kepada bundanya ini.  Seperti selimut dan dingin malam.  Mau apa saja.  Mau makan, minum, tidur, mandi, belajar, apaaaa saja.  Saya sungguh bahagia.  Tak terkira.

Ketika keduanya pulas.  Saya tinggalkan kecupan di dahi keduanya.  Saya tinggalkan mereka dalam pendar keemasan lampu kamar dan kehangatan selimut lucu. 

Ketika keduanya pulas dan esok membuka mata.  Saya...si bunda...memastikan dengan tangan ini semuanya tertata esok pagi. 

Ketika keduanya pulas.  Saya benahi semua.  Seraya bercanda dengan bayangan wajah wanita yang dulu melahirkan saya.  Saya bisikkan ditelinganya yang menua...."Ma, menjadi ibu itu indah yaaa...".


Comments

Popular posts from this blog

Hamzah di 1 Ramadan 1440

Ramadan hari pertama, Hamzah alhamdulillah dapat selesai sampai akhir. Tidak terhitung berapa kali ia menanyakan waktu berbuka. "Masih lama ya, Bun?", "Hamzah haus sekali. Gimana nih?", "Berapa jam lagi bukanya?", "Hamzah rasanya mau minum...", dan lain sebagainya.  Dengan es krim sebagai hadiah jika puasanya dapat bertahan sampai magrib, anak saleh kami itu pun kuat juga akhirnya.  Tahun lalu ia berpuasa hingga tiga hari di awal Ramadan kalau saya tidak salah. Tahun ini semoga ia bisa berpuasa hingga Ramadan usai. Kami ingin ia dapat memaknai setiap haus dan lapar yang dirasakannya dari pagi hingga menjelang matahari tergelincir di lengkung langit. Kami ingin ia dalam sebulan ini mencoba menjadi anak-anak yang tak seberuntung dirinya. Kami ingin Hamzah selalu ingat bahwa Allah telah memberikannya banyak nikmat. Kenikmatan yang tidak semua anak bisa merasakannya. Kami ingin ia bertumbuh dengan kemampuan berempati terhadap berbagai kes...

Dagangan Perdana

Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...

Jakarta (Cubing Method)

This is a kind of writing that we had to make today.  Shane just wanted to introduce us how to write a topic by using cubing method.  So, here is the result of mine.  I tried to describe the topic in a letter for my friend.  Let's read! Dear Wahyu,            Hi, how are you? Hopefully you are well.  Let me tell you about everything I have felt since the first time I came to Jakarta 2 months ago.           Perhaps everybody will say that I am a fool being not comfortable live in Jakarta.  But that is true.  I have to fight here.  You wanna know why? First, it's hard to find fresh air to breath to breath out of the building.  All that come to my lungs is just smoke of cars, buses, motorcycles, and bajai.  Second, I have to prepare coins everywhere I go because there will be many unlucky people who show their suffered faces and hope money from my pocket.  Then? Okay...I give some to them.  Third, I cannot see many trees and flowers which grow by themselves, or birds flying at...