Tidak ada sinar matahari hari ini. Hujan lagi-lagi meningkahi pagi. Melengkapinya dengan langit kelabu dan angin dingin yang masuk dari jendela yang terbuka lebar. Segar!
Hari-hari saya pun dimulai agak lebih pagi dari biasanya dari ini. Hamzah yang rewel dari shubuh membuat saya memutuskan untuk segera membawanya berenang di dalam bak mandinya setelah perutnya diisi ASI. Saya hangatkan paginya sebelum beranjak menyiapkan semua perlengkapan mandinya dengan bercanda dan berbicara ditemani abangnya, Rio. Ketika dua jagoan saya itu asik berceloteh dengan bahasa yang tentunya sama-sama tidak dimengerti, saya melangkah menyiapkan pakaian dan keperluan Hamzah.
Haha...Hamzah dan renang, anak bujangku yang sekecil itu yang belum genap dua bulan sudah dengan lincahnya bergerak-gerak mengambangkan dirinya di dalam air yang tak begitu hangat. Mata sipitnya begitu penuh semangat. Dibuatnya kecipak air yang luber hingga ke luar bak mandinya. Membuat saya tertawa-tawa. Like father, like son. Ayahnya suka renang, apatah lagi anak-anaknya. Dan seperti biasanya, ketika badannya saya angkat dari bak mandi, menjauh dari air, lalu saya baringkan di atas handuk putih yang sudah dibentangkan sang ayah, ia akan protes dengan suara tangisnya. Seperti berkata...."Masih mau berenang, bundaaa....".
Usai mendandaninya, sang ayah telah siap sedia disamping saya. Mengembangkan tangannya untuk menggendong si buah hati baru. Hari ini tidak ada jalan-jalan di halaman nenek yang luas ya, Hamzah. Hujan! Cukup melihat rintiknya saja dari pintu samping ya, Nak.
Selebihnya, tidur bersama dengan Abang Rio usai dzuhur, setelah si abang selesai mengerjakan tugas matematika yang diberikan ayah. Bangun ketika azan ashar bergema. Hamzah hanya mengeliat sebentar, merengek beberapa saat, meminta jatah ASInya lagi. Kita berbincang sejenak lalu anak bujang kecil itu kembali lelap sampai nanti ayah pulang dan memanggilnya untuk bangun.
Hari-hari saya pun dimulai agak lebih pagi dari biasanya dari ini. Hamzah yang rewel dari shubuh membuat saya memutuskan untuk segera membawanya berenang di dalam bak mandinya setelah perutnya diisi ASI. Saya hangatkan paginya sebelum beranjak menyiapkan semua perlengkapan mandinya dengan bercanda dan berbicara ditemani abangnya, Rio. Ketika dua jagoan saya itu asik berceloteh dengan bahasa yang tentunya sama-sama tidak dimengerti, saya melangkah menyiapkan pakaian dan keperluan Hamzah.
Haha...Hamzah dan renang, anak bujangku yang sekecil itu yang belum genap dua bulan sudah dengan lincahnya bergerak-gerak mengambangkan dirinya di dalam air yang tak begitu hangat. Mata sipitnya begitu penuh semangat. Dibuatnya kecipak air yang luber hingga ke luar bak mandinya. Membuat saya tertawa-tawa. Like father, like son. Ayahnya suka renang, apatah lagi anak-anaknya. Dan seperti biasanya, ketika badannya saya angkat dari bak mandi, menjauh dari air, lalu saya baringkan di atas handuk putih yang sudah dibentangkan sang ayah, ia akan protes dengan suara tangisnya. Seperti berkata...."Masih mau berenang, bundaaa....".
Usai mendandaninya, sang ayah telah siap sedia disamping saya. Mengembangkan tangannya untuk menggendong si buah hati baru. Hari ini tidak ada jalan-jalan di halaman nenek yang luas ya, Hamzah. Hujan! Cukup melihat rintiknya saja dari pintu samping ya, Nak.
Selebihnya, tidur bersama dengan Abang Rio usai dzuhur, setelah si abang selesai mengerjakan tugas matematika yang diberikan ayah. Bangun ketika azan ashar bergema. Hamzah hanya mengeliat sebentar, merengek beberapa saat, meminta jatah ASInya lagi. Kita berbincang sejenak lalu anak bujang kecil itu kembali lelap sampai nanti ayah pulang dan memanggilnya untuk bangun.
Comments
Post a Comment