Skip to main content

Stimulasi dan Nutrisi Penting untuk Bayi

KEBUTUHAN stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama diberikan khusus untuk anak usia 0 – 7 tahun.

Di dalam perkembangan seorang anak, stimulasi merupakan suatu kebutuhan dasar. Stimulasi dapat berperan untuk peningkatan fungsi sensorik (dengar, raba, lihat rasa, cium), motorik (gerak kasar, halus), emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, dan kreativitas (moral, kepemimpinan). Selain itu, stimulasi juga dapat merangsang sel otak (sinaps). Demikian terungkap dalam diskusi dan workshop bertema “Enfa A+ Smart System: Perpaduan Stimulasi dan Nutrisi Menuju Kecerdasan Optimal”, di Jakarta, pekan lalu. Diskusi ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu, Mayke S. Tedjasaputra (Psikolog dan Play Therapist), Hartono Gunardi (Konsultan Tumbuh Kembang Anak RSCM), dan Soepardi Soedibyo (Konsultan Gizi Anak RSCM).


Seorang pembicara, Hartono Gunardi, mengatakan, sel otak pada bayi dibentuk semenjak 6 bulan masa kehamilan. Karena itu, proses stimulasi sudah bisa dan harus dilakukan semenjak usia janin 23 minggu. Dalam masa kehamilan, proses stimulasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti rangsang suara (adanya efek Mozart), gerakan perabaan, bicara, menyanyi, dan bercerita.

Menurut Hartono, semakin dini dan semakin lama stimulasi itu dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya. Katanya, ada beberapa tahapan kegunaan dari proses stimulasi pada bayi ketika pertama kali dilahirkan. Pada usia bayi 0 – 6 bulan, penyesuaian dan persepsi ibu dapat terbentuk melalui proses stimulasi. Sedangkan, pada usia 0 – 36 bulan intelektual dan perilaku mulai terbentuk. Sementara pada usia 0 – 48 bulan, kognitif , dan 0 - 96 bulan keahlian membaca dan menulis perlu dirangsang. “Stimulasi semenjak dini juga sangat diperlukan dalam merangsang perkembangan otak, baik itu otak kanan maupun otak kiri,” tambahnya.

Sementara itu, Psikolog dan Play Therapist, Mayke S Tedjasaputra, mengatakan, respon terhadap suara dan vibrasi tampaknya dimulai pada usia 26 minggu masa kehamilan dan meningkat sampai akhirnya menetap pada usia 32 minggu. Ia menceritakan, ada suatu penelitian yang meneliti tentang respons janin berusia 26 minggu yang diperdengarkan sebuah cerita secara terus menerus oleh ibunya.

Hasilnya, kata Mayke, di usia 3 hari setelah kelahirannya, bayi tersebut ternyata menghisap puting ibunya secara lebih aktif dibandingkan ketika mendengar dua cerita lain yang jarang diceritakan oleh ibunya. “Respons terhadap suara ibu pun lebih aktif bila dibandingkan respon terhadap suara-suara orang lain,” ujarnya melanjutkan cerita.

Menurut Mayke, usapan halus yang dilakukan di perut ibu yang sedang mengandung juga diperlukan untuk membuat janin merasa tenang. Katanya, bila janin banyak bergerak, seorang ibu dapat melakukan usapan lembut pada perutnya. Tetapi, sekalipun stimulasi untuk janin diperlukan, dalam pelaksanaannya haruslah dilakukan secara bijaksana. “Jangan sampai orang tua terlalu bersemangat menstimulasi janinnya sehingga lupa kebutuhan janin untuk beristirahat,” tambahnya

Dalam penjelasannya, Mayke menegaskan akan pentingnya bermain dalam proses stimulasi yang dilakukan pada anak. Sebab, menurut Mayke bermain adalah dunia kerja anak. “Nah dalam proses bermain inilah penyediaan waktu orang tua untuk menjadikan sarana bermain sebagai media efektif peningkatan kecerdasan anak sangat diperlukan,” tambahnya.

DHA-ARA

Di lain hal, Soepardi Soedibyo dalam penjelasannya, mengatakan akan pentingnya zat asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam arakhidonat (ARA) pada bayi. Menurutnya, zat DHA-ARA sangat diperlukan dalam proses perkembangan kecerdasan bayi, baik ketika masih didalam kandungan maupun setelah lahir.

Kandungan DHA dan ARA telah teruji secara klinis membantu perkembangan otak dan meningkatkan ketajaman penglihatan. “Ketika sebelum lahir, suplai zat ini diberikan oleh ibu melalui plasenta, sedangkan setelah lahir diberikan melalui Air Susu Ibu atau ASI,” ungkapnya. Oleh karena itu tambahnya, ASI merupakan satu hal yang penting bagi seorang ibu untuk diberikan kepada bayi. Menurutnya, bayi yang mendapatkan ASI, tingkat IQ atau kecerdasannya lebih baik.

Kematangan sistem imun pada bayi yang diberikan ASI juga lebih baik daripada formula biasa. “Sebab, kandungan DHA-ARA terdapat pada ASI, bukan pada susu sapi,” terangnya.

Soepardi menambahkan, proses pemberian ASI pada bayi yang paling baik adalah pada masa enam bulan pertama setelah lahir. Pada masa itu, kandungan LC-PUFA (asam lemak yang diperlukan pada saat pembentukan sel membran, otak dan penglihatan) cukup dipenuhi kebutuhannya bagi bayi. Bayi baru lahir tidak mampu mensintesiskan secara keseluruhan untuk kebutuhannya, sehingga perlu mendapat AA dan DHA yang berasal dari LC-PUFA dari ibu semasa kehamilan.

Selain berguna bagi bayi, pemberian ASI pada bayi dikatakan Soperdi sangat memberikan keuntungan pada seorang ibu. Risiko keganasan pada payudara, ovarium, dan uterus, maupun osteoporosis dapat dikurangi dengan memberikan ASI pada bayi. “Keuntungan yang lain adalah mempercepat penyembuhan sesudah melahirkan dan pengembalian berat badan,” tambahnya. (YAN/E-5)

Sumber: https://babyorchestra.wordpress.com/2010/11/27/stimulasi-dan-nutrisi-penting-untuk-bayi/

Comments

Popular posts from this blog

Dagangan Perdana

Ini sebenarnya postingan yang seharusnya diunggah 17 Januari. Unggahan tentang keberhasilannya menjalankan bakat kisprenerushipnya. "Sayang....gimana spagetinya?" "Alhamdulillah laris manis, Bun!" "Alhamdulillah...." "Trus,spageti untuk Bu Alha gimana?" "Maaf, Bun...untuk Bu Alha dibeli sama kawan Hamzah!" "Ooo...gitu...." "Iya! Bun...uang Hamzah banyak. 24 ribu. Tapi Hamzah pusing pas kawan-kawan rebutan." Bahagianya tak terkatakan. Ibunya lebih bahagia lagi. Pagi-pagi menyiapkan semua bahan untuk jualan perdananya. Anak lanang itu sendiri yang ingin mencoba berdagang. Beberapa hari kemarin bolak-balik bertanya apa kira-kira yang pas untuk dijualnya kepada teman-teman sekelasnya. Minuman atau makanan? "Jualan spageti aja gimana, Bun? Hamzah suka kesal soalnya tiap bawa spageti ke sekolah, teman-teman suka minta. Hamzah jadi dapatnya sedikit." Dari rasa kesalnya itulah ide ...

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Tentang Ibu (1)

Ada yang berubah dari Ibu.  Perubahan yang membahagiakan. Kerinduannya yang terobati pada tanah suci, Kabah, dan makam Rasulullah telah membuat Ibu kembali seperti tahun-tahun sebelum 2016.  Ibu kembali sehat. Lahir dan batin. Setelah hampir tiga minggu Ibu bersama kami, baru malam lusa kemarin saya lama bercengkerama di kamar beliau. Izzati belum mengantuk.  Jadi sengaja saya membawa cucu bungsunya itu bermain-main di tempat tidur beliau.  Sambil bermain dengan Izzati, saya bertanya tentang banyak hal mengenai kepergiannya ke tanah suci di awal 2017 kemarin. Ibu begitu bersemangat menceritakan pengalamannya.  Posisinya yang semula duduk, berganti menjadi berdiri.  Tangannya bergerak lincah memperjelas berbagai kegiatan yang dilakukannya di sana. Matanya berbinar-binar. Air mukanya berseri-seri. Tak terbayangkan skala kebahagiaan yang melingkupi hatinya ketika menjejaki Baitullah. Ibu kami memang sudah lama sekali ingin ke Kabah. Semasa almarhum Bapak...