Skip to main content

Apa Kata Mereka?



Di mobil, orang-orang ramai membicarakan tentang reshuffle. Di rumah, malam tadi, suami pun misuh-misuh dan geleng-geleng kepala menanggapi tentang reshuffle. Tetangga depan rumah juga bicara seru, tentang reshuffle juga. Di kantor, beberapa teman yang baru datang langsung meletakkan tasnya dan ngomongin reshuffle dengan berapi-api.

Apa kata mereka?

Berikut ini beberapa komentar-komentarnya tentang RESHUFFLE KABINET PAK BEYE!

1. Bu Ermi : "Apalah SBY ini ya? Makin kesini makin ga jelas aja. Liatlah reshuffle
kabinetnya."

2. Fitria : "Menteri Energi dan Sumber Daya Alam diganti ma Jero Wacik. Ga nyambung!"

3. My Hubby : "Mendiknas jadi Mendikbud lagi???? Ganti stempel lagi nih! Capeee dehhh! Bener-bener ga ngena! Jauh panggang dari api." (sambil menikmati bandrek yang rasanya ga karuan pedasnya.)

4. Papa : "Dah payah ngomong kita! Liat ajalah ujungnya." (sambil mengendarai mobil dalam guyuran hujan menuju rumah besan).

5. Bang Saipul : "Fadel Muhammad lengser...?!!?!? Astaghfirullah al adzim! Memang udah ga waras! Orang udah jelas yang dikerjakan Fadel Muhammad itu. Dia yang bagus. Banyaklah usahanya Aaahh....inilah yang ga bisa diterima logika. Wajarlah dia kecewa, kita penonton aja kecewa!" (ngomong dengan pandangan putus asa ke laptop hitamnya. Lalu menyanyikan lagu Syahrini....kau yang telah memilih aku, kau juga yang sakiti akuuuuu.....).

6. Sabdanur : "Dia ga brani pasang badan." (sambil menggerak-gerakkan tetikus sembari berharap dengan begitu jaringan internet akan oke kembali).

7. Fitriah : "EGP, tapi gosipnya Dahlan Iskan oke tuh!"

8. Saya :"Ternyata kabinet kita ini kabinet paling rame sedunia lho.......! Kabinet Obama aja kalah!" (ga mau pusing lagi ngomongin reshuffle, setelah semalam geleng-geleng ga jelas nonton berita dan dengar pendapat banyak tokoh di TV. Lalu buka tas dan mengeluarkan print out Multilingual Acquisition.)

9. Ricky Manik : "Bertukar 1 cigak jo banyak baruak" (hahahaha.....jadi ingat oto cigak baruak menuju Sungai Batang deh, Nik. Barangin!).

10. Lukman : "Hah? Reshuffle apa?" (komen dari lantai 2 ruang yudisium ABA NH)

11. Karyono : "Muhaimin masih aman! Itu yang bikin saya heran. Eh, jadi wakil menteri bisa PNS biasa lho. hahahahahahah......! Jadi ada harapan juga saya bisa jadi wakil menteri". (sepertinya ini yang membuat Pakde Karyo berpenampilan agak beda hari ini. Dandanannya 'sesuatu' sekali. Jika dilihat sekilas, mirip-mirip kemeja ala safari para menteri pria.)

12. Mak Farhan : "Emangnya ada reshuffle kabinet? Maaf ya, kita ga terlalu ngikutin perkembangan di dalam negeri. Hweek....." (mendingan mikirin kedatangan belahan jiwa sebentar lagi ya, beib......)

13. Rafi'ie : " Tujuannya apa ya? Pada mulititalent apa ya? pengasahan keterampilan biar nda pupus?" (sambil garuk-garuk tenggorokan).

14. Lee :"Pemborosan!"

Itu komentar mereka.

Bagaimana dengan komentar Anda?

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. tak mau banyak berkomentar, karena mereka toh tak jua mau mendengar

    yang pasti, ibuku yang buta politik suka bilang: "enak jaman pak Harto ya..." :)

    ReplyDelete
  3. mereka-mereka yang buta politik itu justru yang jujur lho, kak. :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sampai Jumpa, Angga

Sabtu pagi, 24 Mei 2020, pukul 07.22 ia masih melakukan panggilan video ke ponselku, namun tak terangkat. Kami bertemu dalam panggilan video selanjutnya melalui ponsel ibuku sekitar pukul 09.00 di rumah Jatra, rumah yang melengkapi puzzle masa kecilnya, rumah tempat ia pulang tiga tahun lalu. Ada yang berbeda pada wajahnya di lebaran pertama itu. Lebih tirus dan pasi. Kulihat kilauan buliran keringat di keningnya. Rambutnya basah. Jelas ia sedang tidak begitu sehat. Pun begitu, setiap kata, senyum, dan deraian tawanya tetap menyegarkan. Kami saling memohon maaf. Ia berbicara sambil merangkul maminya.  "Uni, maafkan Angga lahir batin ya, Ni. Insyaallah kita nanti ketemu di Jambi,"ucapnya sembari melambaikan tangan gempalnya.  "Iya. Uni tunggu, ya." "Insyaallah, Ni,"pungkasnya sebelum ia menepi dan membiarkan maminya berbicara. Sapa, maaf, dan tawa mengalir ke satu-persatu pasukan Pakis 74.  "Uni, bisakan kami nginap di ru

Friends of Mine

They are special, They are friends of mine, Who coloring my life canvas with thousand rainbows, even in the winter... when the snowstorm said hello out side the window, and the Holland's skies were gray, it's my friends who make the snow turns to sunlight, and bring blue to my sky. *( Hanya berselang beberapa jam dari Mario Teguh. Melintas bayangan kebersamaan dari Manggarai-Bandung, Manggarai-Depok, Soekarno-Hatta-Schiphol, Amsterdam-Zurich, Eindhoven-Paris, Nijmegen-Achen,etc...! With love and laugh, for sure...... )

Witir Si Sulung

Malam Kamis kemarin, anak bujang kecil saya melakukan sesuatu yang membesarkan hati saya, ibunya. Saya seketika merasa teramat mujur. Malam itu seperti malam-malam yang lain. Pukul delapan adalah waktu tidurnya. Waktunya kami berbaring. Waktu yang selalu ia gunakan memeluk saya erat-erat. Waktunya saya tak putus-putus menciumi wajah dan kepalanya. Waktu saat saya membacakan kisah-kisah teladan Muhammad dan sahabat-sahabat beliau sebelum akhirnya ia lelap. Kami sudah di tempat tidur, berpelukan, saat ia sekonyong-konyong duduk dan bergerak turun.  "Hamzah mau ambil wudu dulu..." "O, iya...Bilal selalu melakukan itukan, ya..."ujar saya. Saya buntuti ia ke kamar mandi. Saya perhatikan dengan saksama ia membasuh wajah, tangan, kepala, telinga, dan kakinya.  Ia tersenyum.  "Witir tiga rakaat boleh, Bun?"tanyanya. Saya termangu. Ia bingung. Mengapa ibunya mendadak hening? "Bun..."panggilnya sambil menempelkan kepalanya di