Biasa.
Pustaka, buku, dan belanja sedikit sembako di Centrum. Bersyukur lagi malas mengayuh sepeda, karena ternyata angin benar-benar bikin limbung. Satu jam kemudian hujan es. Persis seperti es batu seukuran dadu, lebih besar sedikit malahan. Aneh, bukan? (Atau justru biasa saja? Apa yang tidak bisa terjadi saat ini? Atas nama global warming pula!! Hujan es dan dingin dibawah 10 derajat masih bertengger di bulan Mei yang seharusnya telah dimanjakan oleh matahari dan hangatnya).
Pulang dengan suasana hati yang tidak riang. Sedikit jengkel, for some reasons. (Ikhlas itu ternyata memang susah, kawan! Tapi mari tetap belajar...! Yuk mariii....!)
Sampai di rumah, 1 jam berselang gulai ikan asap cabai hijau kelar. Tinggal menunggu buka puasa, pukul 10 kurang.
Semoga besok ceria lagi! :(
(Nijmegen, ditulis ketika Mbak Tati berjibaku di dapur.)
Pustaka, buku, dan belanja sedikit sembako di Centrum. Bersyukur lagi malas mengayuh sepeda, karena ternyata angin benar-benar bikin limbung. Satu jam kemudian hujan es. Persis seperti es batu seukuran dadu, lebih besar sedikit malahan. Aneh, bukan? (Atau justru biasa saja? Apa yang tidak bisa terjadi saat ini? Atas nama global warming pula!! Hujan es dan dingin dibawah 10 derajat masih bertengger di bulan Mei yang seharusnya telah dimanjakan oleh matahari dan hangatnya).
Pulang dengan suasana hati yang tidak riang. Sedikit jengkel, for some reasons. (Ikhlas itu ternyata memang susah, kawan! Tapi mari tetap belajar...! Yuk mariii....!)
Sampai di rumah, 1 jam berselang gulai ikan asap cabai hijau kelar. Tinggal menunggu buka puasa, pukul 10 kurang.
Semoga besok ceria lagi! :(
(Nijmegen, ditulis ketika Mbak Tati berjibaku di dapur.)
Comments
Post a Comment