"Apa iya dia sudah selesai dengan dirinya?"
Kedua bola mata perempuan itu terpaku pada gawainya. Kopi hitam dalam cangkir porselen Tiongkok berbunga hijau di depannya menjelang dingin.
"Apa iya?"
Bibirnya tersenyum. Kopinya terasa begitu sedap siang ini. Cangkir porselen berbunga hijau wadah kopi panasnya mengingatkannya akan mendiang ibu dari ibunya dan jalan yang sibuk di depan rumah mereka. Jalan yang dilalui puluhan kendaraan hingga tengah malam.
Comments
Post a Comment