Skip to main content

Lagi-lagi Flu

Hamzah senin kemarin flu lagi. Lagi- lagi flu.  Kali ini datang sendiri flunya.   Ga ditularin Abang Rio atau Kakak Kiran.  Si virus bener-bener sah datang sendiri tanpa perantara seperti sebelum-sebelumnya.   Seperti yang sebelum-sebelumnya juga, si bunda mulai deg-degan, bukan apa-apa....flunya Hamzah selalu berbuntut radang tenggorokan dan infeksi telinga tengah.  Kalau sudah membayangkan infeksi telinga tengah, wahhh....apa pun akan dilakukan agar Hamzah terselamatkan dari ancaman otitis media itu.  Karena bener-bener ga tega liat telinga Hamzah diobok-obok sama dokter THT.

Tapi alhamdulilah pagi ini sudah ga meler lagi walaupun badannya masih sedikit anget.  Semoga hari ini sembuh bener ya, Nak.  Sebenarnya walaupun flu, Hamzah sih masih lincah aja.  Kakinya yang baru bisa jalan selama dua minggu ini tetep ga bisa diam.  Wara-wiri ke kamar, ruang tengah, dapur, ruang tamu, kamar mandi, halaman belakang, dan balik ke kamar lagi.  Dorong-dorong kursi tamu, berusaha sampe bisa bahkan hampir jatuh untuk naik ke kursi tamu, nendangin bola kaki Abang Rio, kadang-kadang dibawa juga bolanya ke mana-mana, bukain kaca meja TV dan dengan sukses ngeluarin semua koleksi film-film bunda.   Mulutnya juga masih rame aja.  Malah tambah kepinteran dengan meletin lidahnya.  Dan terkekeh tertawa jika dibalas meletin.

Flu kali ini memang agak berbeda penanganannya dari flu-flu sebelumnya. Bunda berupaya sebisa mungkin gimana caranya agar Hamzah ga perlu dibawa ke dokter dan ga perlu dikasi obat macam-macam.  Kali ini Hamzah diberi madu sesering mungkin (berhubung sudah setahun lebih, jadi madu sudah aman untuk diasup), trus diminumin juga orange juice tanpa gula (murni perasan jeruk brastagi yang manis), dan makannya alhamdulilah banget ga kurang barang sesendok pun.  Syukurlah! Selasa sore, pukul 4, hidungnya sudah jauh berkurang melernya, malamnya juga sudah bisa dibilang kering walaupun tidurnya masih ga nyaman, dan masih digendong.  Pagi tadi ketika bangun Hamzah sudah jauhhh mendingan.  Hidungnya juga sudah ga basah lagi.  Sudah kering  ingusnya.  Ah, bunda bahagia jadinya.  Sekaligus sedih juga, karena harus pisah lagi deh sama Hamzah.  Bunda harus ngantor lagi.  Tapi aman nak...besok kan libur tuh...jadi kita bisa kumpul lagi.  Yang penting Hamzah sembuh!


Comments

Popular posts from this blog

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Hamzah di 1 Ramadan 1440

Ramadan hari pertama, Hamzah alhamdulillah dapat selesai sampai akhir. Tidak terhitung berapa kali ia menanyakan waktu berbuka. "Masih lama ya, Bun?", "Hamzah haus sekali. Gimana nih?", "Berapa jam lagi bukanya?", "Hamzah rasanya mau minum...", dan lain sebagainya.  Dengan es krim sebagai hadiah jika puasanya dapat bertahan sampai magrib, anak saleh kami itu pun kuat juga akhirnya.  Tahun lalu ia berpuasa hingga tiga hari di awal Ramadan kalau saya tidak salah. Tahun ini semoga ia bisa berpuasa hingga Ramadan usai. Kami ingin ia dapat memaknai setiap haus dan lapar yang dirasakannya dari pagi hingga menjelang matahari tergelincir di lengkung langit. Kami ingin ia dalam sebulan ini mencoba menjadi anak-anak yang tak seberuntung dirinya. Kami ingin Hamzah selalu ingat bahwa Allah telah memberikannya banyak nikmat. Kenikmatan yang tidak semua anak bisa merasakannya. Kami ingin ia bertumbuh dengan kemampuan berempati terhadap berbagai kes...

Jakarta (Cubing Method)

This is a kind of writing that we had to make today.  Shane just wanted to introduce us how to write a topic by using cubing method.  So, here is the result of mine.  I tried to describe the topic in a letter for my friend.  Let's read! Dear Wahyu,            Hi, how are you? Hopefully you are well.  Let me tell you about everything I have felt since the first time I came to Jakarta 2 months ago.           Perhaps everybody will say that I am a fool being not comfortable live in Jakarta.  But that is true.  I have to fight here.  You wanna know why? First, it's hard to find fresh air to breath to breath out of the building.  All that come to my lungs is just smoke of cars, buses, motorcycles, and bajai.  Second, I have to prepare coins everywhere I go because there will be many unlucky people who show their suffered faces and hope money from my pocket.  Then? Okay...I give some to them.  Third, I cannot see many trees and flowers which grow by themselves, or birds flying at...