Skip to main content

Otitis Media

Ga tega bener liat hamzah gegerungan menangis ketika dr. Yasril Sari melakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan dari kedua telinganya.  Cepat sembuh ya, Nak.  Semoga ga akan terulang lagi otitisnya.  Semoga nanti sore yang terakhir Hamzah konsul ya, nak.

Sebenarnya dokter sudah meyakinkah bahwa otitis media merupakan sesuatu yang jamak terjadi pada bayi dan anak batita tetapi walau bagaimanapun yang namanya kekhawatiran pasti tetap ada.  Apalagi telinga merupakan salah satu panca indera yang tidak bisa dikecilkan begitu saja jika ada keluhan atasnya.

Untuk ibu-ibu yang punya bayi dan anak batita, yang mungkin masih belum banyak tahu tentang otitis media, bisa membaca artikel yang saya ambil dari Majalah Kesehatan berikut ini.  Dengan harapan setelah membaca artikel, maka sedikit banyaknya kita tahu apa yang harus kita lakukan jika anak-anak kita mengalami masalah dengan telinga tengahnya.  Selamat membaca.

 (www.indianclinicalknowledge.org)

Otitis Media: Infeksi Telinga Paling Umum ada Anak-Anak

Otitis media akut adalah infeksi bagian tengah telinga (otitis= telinga, media= tengah) yang umumnya menyerang bayi dan anak-anak. Tuba estachius yang lebih pendek pada anak-anak daripada orang dewasa memudahkan masuknya bakteri dan virus ke dalam telinga tengah. Sekitar 50 persen bayi pernah mengalami infeksi telinga tengah ini sebelum ulang tahun pertama mereka. Infeksi telinga ini seringkali berkembang setelah infeksi virus, seperti pilek atau flu. Bagian di belakang gendang telinga akan membengkak dan mengumpulkan cairan (efusi).

Gejala

Gejala otitis media pada bayi muda terdiri dari demam, rewel, selera makan menurun, susah tidur, cairan bocor dari telinga dan sering menarik-narik atau menggosok telinga. Muntah, mual, dan diare juga dapat terjadi. Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa mungkin mengeluhkan rasa sakit di telinga dan gangguan pendengaran sementara. Gejala ini biasanya datang tiba-tiba.

Diagnosis

Hubungi dokter jika anak Anda mengalami gejala-gejala di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat gendang telinga anak Anda. Dia biasanya menggunakan alat yang disebut otoskop untuk melihat ke dalam telinga anak. Meskipun pemeriksaan ini tidak menyakitkan, sebagian besar bayi dan anak-anak tidak suka atau takut ketika telinganya diperiksa. Anda mungkin perlu memangku dan memeluk anak Anda jika dia rewel saat diperiksa. Keberadaan cairan kental di belakang gendang telinga menandai infeksi bakteri.
Dalam kasus tertentu, dokter akan memasukkan jarum melalui gendang telinga untuk mengambil sampel nanah dari telinga tengah untuk diperiksa di laboratorium. Prosedur yang disebut timpanocentesis ini dapat membantu dokter mengetahui penyebab infeksi. Lubang di gendang telinga biasanya akan menutup sendiri dalam waktu 24-48 jam.

Pengobatan

Pada bayi di atas 24 bulan, dokter mungkin akan memilih untuk menunggu dan membiarkan sistem kekebalan tubuh anak bekerja melawan infeksi. Dia mungkin hanya memberikan obat-obatan untuk mengurangi demam dan rasa sakit di telinga.
Jika setelah lebih dari 48 jam gejala sakit anak Anda terus berlanjut atau bahkan memburuk, antibiotik mungkin diresepkan. Antibiotik biasanya diberikan kepada bayi yang lebih muda dari 24 bulan. Anak-anak yang lebih tua dari 24 bulan dapat diobati dengan antibiotik atau menunda pengobatan. Antibiotik tidak diberikan kepada setiap anak dengan infeksi telinga karena studi menunjukkan bahwa banyak anak yang lebih tua dapat mengatasi infeksi telinga tanpa antibiotik. Pemberian antibiotik harus dilakukan secara bijaksana karena penggunaan yang tidak perlu dapat mengakibatkan bakteri resisten. Artinya, antibiotik tertentu tidak lagi manjur atau dosis yang lebih tinggi diperlukan di pengobatan berikutnya. Selain itu, infeksi telinga juga dapat disebabkan oleh virus sehingga tidak dapat diobati dengan antibiotik. Infeksi ini harus disembuhkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri.

Jika anak Anda memiliki infeksi telinga berulang (disebut otitis media serosa atau kronis) yang tidak kunjung sembuh dan membuat cairan menumpuk sehingga mengganggu pendengaran dan kemampuan bicara, dokter mungkin menyarankan operasi yang disebut miringotomi untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah dan memasukkan tabung ventilasi. Karena kebanyakan anak memiliki infeksi di kedua telinga, operasi ini seringkali dilakukan pada keduanya. Dalam pembedahan yang biasanya dilakukan di bawah bius umum oleh dokter THT ini, sebuah tabung kecil yang disebut tabung timpanostomi (tabung T) dimasukkan ke gendang telinga untuk drainase dan menyamakan tekanan di telinga tengah. Hal ini membantu untuk mencegah infeksi dan akumulasi cairan di masa depan, dan membantu menormalkan pendengaran. Tabung tersebut biasanya akan keluar sendiri dalam waktu sekitar 6 bulan. Pada metode miringotomi dengan laser, pembukaan gendang telinga dilakukan dengan laser, bukan tabung.

Komplikasi

  • Membran timpani pecah. Salah satu kemungkinan komplikasi infeksi telinga adalah pecahnya gendang telinga atau membran timpani. Membran timpani dapat pecah ketika cairan menekannya yang mengurangi aliran darah dan menyebabkan jaringannya melemah. Pecahnya membran ini tidak sakit dan banyak orang bahkan merasa lebih baik karena tekanan dilepaskan. Untungnya, membran timpani biasanya pulih dengan cepat setelah pecah dalam beberapa jam atau hari.
  • Penumpukan cairan. Cairan yang mengumpul di belakang gendang telinga (efusi) dapat bertahan selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan setelah rasa sakit dan infeksi menghilang. Efusi menyebabkan gangguan pendengaran sementara, namun biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. Efusi ini perlu dipantau dari waktu ke waktu, yang mencakup pengujian telinga dan pendengaran oleh dokter setiap tiga sampai enam bulan sampai menghilang. Jika efusi tetap ada sampai waktu lama, anak Anda mungkin perlu perawatan. Keputusan perawatan didasarkan pada seberapa banyak efusi memengaruhi pendengaran dan menimbulkan masalah berbicara.

Comments

Popular posts from this blog

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Hamzah di 1 Ramadan 1440

Ramadan hari pertama, Hamzah alhamdulillah dapat selesai sampai akhir. Tidak terhitung berapa kali ia menanyakan waktu berbuka. "Masih lama ya, Bun?", "Hamzah haus sekali. Gimana nih?", "Berapa jam lagi bukanya?", "Hamzah rasanya mau minum...", dan lain sebagainya.  Dengan es krim sebagai hadiah jika puasanya dapat bertahan sampai magrib, anak saleh kami itu pun kuat juga akhirnya.  Tahun lalu ia berpuasa hingga tiga hari di awal Ramadan kalau saya tidak salah. Tahun ini semoga ia bisa berpuasa hingga Ramadan usai. Kami ingin ia dapat memaknai setiap haus dan lapar yang dirasakannya dari pagi hingga menjelang matahari tergelincir di lengkung langit. Kami ingin ia dalam sebulan ini mencoba menjadi anak-anak yang tak seberuntung dirinya. Kami ingin Hamzah selalu ingat bahwa Allah telah memberikannya banyak nikmat. Kenikmatan yang tidak semua anak bisa merasakannya. Kami ingin ia bertumbuh dengan kemampuan berempati terhadap berbagai kes...

Jakarta (Cubing Method)

This is a kind of writing that we had to make today.  Shane just wanted to introduce us how to write a topic by using cubing method.  So, here is the result of mine.  I tried to describe the topic in a letter for my friend.  Let's read! Dear Wahyu,            Hi, how are you? Hopefully you are well.  Let me tell you about everything I have felt since the first time I came to Jakarta 2 months ago.           Perhaps everybody will say that I am a fool being not comfortable live in Jakarta.  But that is true.  I have to fight here.  You wanna know why? First, it's hard to find fresh air to breath to breath out of the building.  All that come to my lungs is just smoke of cars, buses, motorcycles, and bajai.  Second, I have to prepare coins everywhere I go because there will be many unlucky people who show their suffered faces and hope money from my pocket.  Then? Okay...I give some to them.  Third, I cannot see many trees and flowers which grow by themselves, or birds flying at...