Skip to main content

Langit Biru, MAS, Post-It, Teh Melati, dll....

Hari ini?

1. Bangun pukul 2 siang setelah tidur selama hampir delapan 8 jam. Itu juga karena dikejutkan oleh nada dering HP. Alfi nanyain, "Lee kenapa? Dia nelfonku sambil nangis-nangis". Liat Lee ke kamarnya, dan mendapatkan jawaban "Aku ga papa, Mbak. Lagi pengen mendramatisir suasana aja". Leeeeeeeeeeee.............
.....!!!!!!!

2. Masuk kamar lagi dan ngecek email, plus FB juga (wajib..!!). 2 email dengan topik yang berbeda dari pembimbing tercinta. Yang pertama, "Ilsa, the files from yesterday are attached". Thanks Leah. Yang kedua, untuk Alex Dukers, technical staff di MPI, yang juga di CC untukku "Hi, Alex. Would you be able to put SPSS on the laptop of my MA student Ilsa? If so, could you let Ilsa know directly? Perhaps she could email you directly to set up a time to meet (I'll now be away till Monday next week). Thanks in advance! Groetjes. Leah". Oh Leah, jasamu tiada tara!

3. Menerima kembali telfon dari saudara Alfi. "Ilsa, aku udah telfon Lee lagi tadi. Dia ga papa. Syukurlah. Aku pikir ada yang meninggal". Keningku berkerut. "O iya...nanti Tita sama Rizky mo dinner di rumahku lho....".

4. Mengeluarkan catatan-catatan hasil konsultasi bersama Leah kemarin. Mengamati. Corat-coret. Mencoba merangkai kata, menghubungkan angka demi angka. Lalu teringat kata beliau untuk menambahkan beberapa informasi lagi. Buru-buru ditulis di atas lembaran kuning post-it dan menempelnya di dinding. Merah Menyala!


5. Pukul 5 sore, ke Toko Yunus. Beli ayam, bawang merah 3 buah (jangan samakan besarnya dengan bawang di Indonesia ya...), kol lancip, dan kaldu sapi 3 kotak kecil. Lanjut ke Aldi, beli minyak goreng dan sayur pelengkap sup.

6. Balas pesan Tita. :) (Thanks for your very kind offer, honey.)

7. Masak, ditemani Mbak Tati yang baru balik kerja dan langsung menyantap Foo Yung Hai Mbak Dian dengan sepiring nasi.

8. Makan malam, buat teh melati lagi, dan pastinya ngobrol lagi berempat. Kisaran obrolan: Langit biru, MAS, Lee's Crying, teman dari temannya Mbak Tati (the weird one, so weird), and Ana. (Sambil semua berharap semoga Ana ga akan begitu merindukan kita-kita di tempat barunya.)


9. Kembali ke kamar, sholat magrib. Lalu ngenote (terbukti cukup membantu menghilangkan kebosanan ternyata). Dan....

10.Back to the post-it and Enfield's material. (Paling tidak dibaca dulu, sebelum kumpul bertiga untuk diskusi. Ingat..!! Deadline tanggal 15 dan sesuaikan dengan APA style guide ).

(Nijmegen, Wednesday, May 05,2010)

Comments

Popular posts from this blog

Senin, 13 Juni 2016; 22.14 WIB

Alhamdulillah sudah ditamatkannya Iqra 1 semalam di bilangan usianya yg baru 4 tahun 3 bulan 11 hari.  Sudah dengan lancar dibacanya seluruh deretan huruf Hijaiyah dengan susunan runut, acak, maupun dr belakang. Bukan hal yg istimewa utk Musa sang Qori dari Bangka Belitung mungkin, tetapi ini menjadi berkah luar biasa untuk kami. Semoga Allah selalu memudahkanmu untuk menyerap ilmu-ilmu Islam berdasarkan Quran dan teladan Rasulullah ya, Nak. Semoga ilmu-ilmu itu nanti senantiasa menjadi suluh yg menerangi setiap langkahmu dlm menjalani kehidupan ke depan dengan atau tanpa ayah bunda. Semoga juga ilmu itu tak hanya menjadikanmu kaya sendiri, tetapi membuat orang-orang disekelilingmu pun merasakan manfaatnya karena ilmu yg bermanfaat itu adalah ilmu yg bisa diberikan dan bermanfaat bagi orang lain di luar dirimu. Allah Maha Mendengar. Dengan doa dan pinta Bunda, Allah pasti akan mengabulkannya. Amin. 😍

Hamzah di 1 Ramadan 1440

Ramadan hari pertama, Hamzah alhamdulillah dapat selesai sampai akhir. Tidak terhitung berapa kali ia menanyakan waktu berbuka. "Masih lama ya, Bun?", "Hamzah haus sekali. Gimana nih?", "Berapa jam lagi bukanya?", "Hamzah rasanya mau minum...", dan lain sebagainya.  Dengan es krim sebagai hadiah jika puasanya dapat bertahan sampai magrib, anak saleh kami itu pun kuat juga akhirnya.  Tahun lalu ia berpuasa hingga tiga hari di awal Ramadan kalau saya tidak salah. Tahun ini semoga ia bisa berpuasa hingga Ramadan usai. Kami ingin ia dapat memaknai setiap haus dan lapar yang dirasakannya dari pagi hingga menjelang matahari tergelincir di lengkung langit. Kami ingin ia dalam sebulan ini mencoba menjadi anak-anak yang tak seberuntung dirinya. Kami ingin Hamzah selalu ingat bahwa Allah telah memberikannya banyak nikmat. Kenikmatan yang tidak semua anak bisa merasakannya. Kami ingin ia bertumbuh dengan kemampuan berempati terhadap berbagai kes...

Jakarta (Cubing Method)

This is a kind of writing that we had to make today.  Shane just wanted to introduce us how to write a topic by using cubing method.  So, here is the result of mine.  I tried to describe the topic in a letter for my friend.  Let's read! Dear Wahyu,            Hi, how are you? Hopefully you are well.  Let me tell you about everything I have felt since the first time I came to Jakarta 2 months ago.           Perhaps everybody will say that I am a fool being not comfortable live in Jakarta.  But that is true.  I have to fight here.  You wanna know why? First, it's hard to find fresh air to breath to breath out of the building.  All that come to my lungs is just smoke of cars, buses, motorcycles, and bajai.  Second, I have to prepare coins everywhere I go because there will be many unlucky people who show their suffered faces and hope money from my pocket.  Then? Okay...I give some to them.  Third, I cannot see many trees and flowers which grow by themselves, or birds flying at...