Itu Ibu. Perempuan dengan balutan stelan blazer dan rok putih. Paling kiri. Bapak berbatik biru tua dengan motif kurang lebih mirip wayang sepertinya. Gagah. Beliau berdua mengapit putrinya yang tengah wisuda dan calon mantu. Ibu tanpa senyum. Nyaris tidak dikenali kalau tidak ada bapak di foto itu. Wajah ibu berbeda sekali dengan hari ini. Hari ini Ibu penuh senyum. Wajahnya terang bersinar. Walaupun badannya tentu saja renta. Nah, foto bapak itu, loh...mirip sekali dengan wajah Pak Junarso. Miriiiiiip banget. Tidak ada yang dibuang. Sumpah! Bapak keren ya. Bajunya ala-ala s lim-fit walaupun tidak terlalu ngepas dan celana panjangnya berpotongan basic. Keren. Jadi ngeh kenapa Ibu selalu lama merhatiin si buah hatinya yang diberi nama Junarso itu setiap kali beliau memakai baju batik atau safari. Ibu memperhatikan tanpa kedip. Di dalam hati mungkin Ibu bilang ..."Bapaknya bener sih." Ah, Pak Junarso...bagaimana...
"If you would be happy for a lifetime, grow Chrysanthemums," (an ancient Chinese philosopher)