Apa ini yang namanya telapati? Pukul 10.40 WIB hari ini entah mengapa saya mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Ana, sahabat saya di Pidie, Aceh. Hanya sebuah pesan yang benar-benar singkat. I miss u, Ana. Sebuah tulisan berjudul Republik Indonesia Kilometer Nol di blog Andreas Harsono mengingatkan saya pada janji Ana, jika suatu saat nanti ada salah satu di antara kami teman-temannya sampai di kampung halamannya, maka ia akan membawa kami ke Sabang, tempat dimana kilometer nol negeri ini berada. Tetapi balasan pesan singkat itu sungguh tidak saya harapkan. Pukul 13.25 Ana membalas pesan singkat saya 'Innalilahi wa inna ilaihi raji'un. Sa, mamak dah meninggal td jam 7 di rs'. Apa yang bisa saya katakan? Yang hadir di kepala saya hanya kelebatan bayangan tentang cerita-cerita ana mengenai mamaknya waktu kami di negeri orang. Dan juga usahanya untuk menabung demi menunaikan cita-cita maha indah sang bunda yang ingin menunaikan i...
"If you would be happy for a lifetime, grow Chrysanthemums," (an ancient Chinese philosopher)