Ternyata bukan hal yang mudah untuk selalu mengerti orang lain ya. :)) Apalagi menuntut orang lain untuk mengerti kita. Banyak yang dipelajari ketika melihat, mengamati, dan bergaul dengan berbagai jenis orang dari berbagai latar belakang di negeri kincir angin ini. Banyak sekali, kawan. Tetapi paling susah dan rumit setengah mati untuk mengerti dan memahami orang-orang yang justru berlatar belakang budaya yang sama. Anehkah terdengar? Memang iya. Kalau sudah begini, baru teringat kembali pada Pramoedya. Baru bisa menangkap maksud penemuan jati dirinya ketika ia justru berada di negeri orang. Bukan di negerinya sendiri. Hmmm........ Mungkin karena di dalam budaya kita, terlalu banyak tenggang rasa, terlalu banyak dituntut untuk bisa memahami dan menangkap maksud yang disampaikan orang lain melalui sinyal-sinyal yang jujur saja tidak semua bisa mengartikannya dengan mudah. Sialnya lagi...yang seperti ini selalu bikin makan hati dan CD alias Cape Deh! Mungkin ada bagusnya juga pu...
"If you would be happy for a lifetime, grow Chrysanthemums," (an ancient Chinese philosopher)