Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Uni Wati

Dear Ni Wati... Culin yang pagi tadi mengabarkan Uni telah mendahului kami semua kemarin sore.  Sedih.  Sangat.  Seketika suara dan tawa uni terngiang-ngiang di telinga.  Berdiri di depan meja rias pun seperti melihat kembali kilasan kehangatan uni yang lembut di Tarapung dulu.  Uni, siapa yang bisa membantah kebaikan dan kelembutan yang uni miliki? Siapa yang pernah tersakiti oleh lisan Uni? Hampir tidak ada sejauh yang Isa tahu.  Uni teramat sangat baik.  Seperti melati.  Kecil.  Putih.  Bersih.  Lembut. Uni Wati sayang, semoga Allah menempatkan Uni ditempat terbaik disisi-Nya.  Semoga diterimanya segala amal ibadah semasa hidup uni.  Tenanglah Uni bersama-Nya ya, Ni.  Sakit dan sabar Uni selama ini semoga menjadi nilai ibadah di sisi Allah SWT. Tentang Uda Ezi, apa yang bisa Isa katakan selain kekaguman yang tak ternilai apapun atas segala kesabaran dan kekuatan yang dimilikinya selama mendampingi Uni dalam suka dan duka.  Rasanya tak banyak kesedihan yang diperlihatkann

Just Smile

www.dreamstime.com Semua yang baik-baik, banyak atau sedikit, semua itu rezeki lho.  Even the people in the team where you are put there as a leader.   Tadinya sih saya berpikir bentukan itu hanya pintar-pintaran yang ngatur saja, entah siapa lah...tetapi belakangan setelah diam-diam mikir sendiri dan mencoba memahami banyak hal tentang banyak orang di lingkungan kerja saya sendiri...sore ini nih...saya jadi (kalau bisa) senyum sama Allah deh.  Alhamdulilah udah narok orang-orang yang bisa diandalin dan ga ribet.  Tadinya saya pikir sih cuma nasib baik saja.  Tetapi setelah ini dan setelah itu, mikir sana dan mikir situ...saya harus berkesimpulan bahwa betul...apa yang didapat itu tidaklah suatu kebetulan.  Saya suka lupa bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini, pun untuk sesuatu yang mungkin remeh belaka. Bahkan selembar daun yang melayang jatuh dari rantingnya saja sudah digariskan oleh yang di atas.  Everything happens for a reason. Sekali lagi.  Alhamdulilah...! :)

Ngangkot Plus Plus

Donat dulu deh....baru ngangkot lagi. Seterik apa juga tadi siang dan si kecil ini tetap oke aja naik angkot. Merakyat skali lah pokoknya si Hamzah ini.  Senangnya bukan main kalau sudah diajak ngangkot.  Semangatnya melebihi pejuang '45 jika angkot berhenti tepat di depan gang.  Sigap naik dan duduk manis di bangku panjang tapi dengan syarat kaca jendela yang dibelakangnya harus dibuka, biar ademan, angin bisa bebas masuk, sampai membuatnya terkantuk-kantuk dan belum setengah perjalanan sudah mimpi indah deeeh.   Hari ini sama juga.  Di depan WTC sudah mulai matanya kriyepan, dah juga mulai hemat kata-kata, ga banyak tanya lagi.  Tetapi begitu bilang "Jadi kita beli donatnya?"....langsung dipaksakan segar lagi.  Walaupun donat dinikmati terakhir setelah menenteng pistolan dan umang-umang.  Yang penting hati senang karena dah bawa tiga umang-umang plus rumahnya tambah pula kenyang. Klop toch? 

My King's Birthday

66 tahun Papa hari ini ya, Pa.  Bahagia dan sedih sebenarnya.  Bahagia karena papa, alhamdulilah, selalu diberikan kesehatan yang sangat baik oleh Allah SWT sehingga hingga pagi tadi pun papa masih oke saja mengantarkan sulung papa ini ke kantor (karena saya tidak bisa bawa kendaraan apapun saudara-saudara), kita juga masih bisa berdebat dengan seru tentang segala masalah politik dan jamaknya tentang pendidikan yang belakangan makin menggelisahkan, berdiskusi tentang buku-buku yang bergantian kita baca, dan yang terpenting menjadi tempat kembali pulang ketika hati ini merasa rindu pulang saja. www.pinterest.com Sedihnya tentu saja tidak bisa disangkal bahwa sebenarnya setiap tahun yang kita rayakan atas nama ulang tahun kita adalah semakin sedikit waktu untuk bersama.  Itu yang diam-diam Isa sedihkan, Pa.  Tetapi seperti yang pernah papa bilang...tidak ada usia yang dipanjangkan, karena sudah jelas tertulis sejak kita di dalam kandungan ibu kita kapan, dimana, dan dalam kondisi

Daddy's 'Big' Boy

Since daddy has to go for his official travel, then his son was in charge to replace him accompanying his mom on our neighbour's wedding party invitation. Hamzah? Yup! Wasn't he too small? Yes! But he did it very well.  We just stood in the line of the couples who had to welcome the guests. Not more than fifteen minutes, the lil boy started to show his mom that it's not his job actually.  Kids will be kids.  Besides, he might had been disturbed by aroma of tekwan.  Two bowls of tekwan could be taken as a proof.  Btw, it was lunch time, guys! The best part was two cups of ice cream which he enjoyed with all his heart after the tekwan so mommy could welcome the guests without any obstacles.  As long as the boy focused on the cups, then everything was under control. Two cups of ice cream seemed enough for a while.  He turned to enjoy the party by arranging some empty chairs beneath the tent, jumping on the grass, counting the motorcycles parked near the spot, talking to b

Syukur dan Sabar

Kisah 'hidup baru' Kristiane Backer belum usai saya baca.  Ayah saya bahkan sempat bertanya dengan heran mengapa bisa saya begitu lama membaca buku dengan lima ratus halaman tersebut padahal beliau yang sepuh saja hanya memerlukan kurang dari dua hari untuk menamatkannya (tentunya tanpa gangguan siapapun, kecuali suara azan, selain hanya berbaring khusyuk dengan lampu baca di tempat tidur beliau). Saya suka saja membaca buku-buku biografi dengan perlahan, tidak ngebut seperti membaca novel, bahkan membalikkan halaman yang menarik berulang kali, menandainya dengan highlighter warna-warni, menggaris bawahinya atau bahkan menjepretnya agar kalimat-kalimat berkesan itu bisa lama tinggal dikepala saya dan jika saya ingin mengingatnya kembali tatkala lupa, saya juga bisa dengan mudah membuka buku tersebut dan menemukan baris-baris yang sudah saya tandai sedemikian rupa.   Pun hari ini, disaat saya merasa masygul karena bakal janin yang gagal bertahan di rahim saya, saya te

From Something to Nothing

Sad? I am..! How to deny it? A name had been created since 2011.  I was totally ready for the new baby.  My husband and I have started the pregnancy program with my obstetrician since January. Everything run smoothly. Happy is not enough to describe my feeling of seeing double red lines on the strip, even though one was not brighter than the other but I was pretty sure that our home would be more merrier by the new lil comer at the end of this year.  About the blurry line on the strip? I just ignored it with the reason that the same case also happened with my previous pregnancy.  The only thing I worried much was about the spotting since last week. It was out of normal if I compared it to my previous one. Trying to be calm while the brown spotting always came together with the light bleeding everyday was not as easy as I thought. Bed rest was suggested by the doctor as a general treatment for early-term bleeding when I met her last Monday.   She (and  my husband and I) did

Jari Kaki Jagoan

Ini kejadian 28 Februari lalu. Tadinya sih damai aja main di teras belakang dekat jemuran, ngaduk-ngaduk kerikil di dalam gelas plastik merah jambu pakai sendok kecil, bolak-balik minta gelasnya diisikan air, trus diaduk-aduk lagi. Sementara bundanya juga dengan damai memasak sambil ngobrol-ngobrol gitu deh dengan yang lagi sibuk sama gelas isi batunya. Mungkin bosan, jadilah akhirnya si jagoan kecil ini masuk ke rumah dan sibuk dengan sepeda dan mainan lainnya. Sampai kemudian datangin bundanya ke dapur dan bilang "Bunda, kaki Hamzah sakit", sambil nunjukin kaki kirinya. Si bunda ini berpikir mungkin keseleo dikit, maka diurut-urutlah dengan ringan plus kata-kata penghiburan yang biasanya mujarab untuk menghilangkan rengekan atau tangisan si jagoan.  Tapi anehnya, si jagoan masih aja mewek dan baru ngeh kalau ternyata ada sedikit darah di salah satu jari kakinya.  Diamati bener-bener, ternyata ada semacam lempengan logam tipis berwarna abu-abu pekat yang ny

Yang Selalu Ada Dalam Doa

    Anteng. Magrib, minggu kemarin.  Mendadak tenang, bersender di punggung ayahnya ketika beliau usai salam, wirid, dan menadahkan tangan berdoa setelah sebelumnya menunggu tiap sujud sang ayah agar bisa melompat naik ke punggungnya dan melorot turun bak di atas papan luncur.  Mungkinkah si kecil ini mendadak tenang karena ingin memastikan mendengar  namanya tetap ada disebut dalam doa sang ayah?  Percayalah, Hamzah...bahkan jauh sebelum Engkau dan abangmu ada, Nak...ayahmu selalu berdoa seperti Nabi Ibrahim dan Zakaria, memohon Allah SWT mengaruniai kami buah hati yang sholeh yang bisa menjadi suluh bagi ayah dan bunda kini dan nanti. 

The Harley Street's Rose

Hidayah itu untuk siapa saja yang dikehendaki-Nya. Seperti yang terjadi pada dr. Anne Coxon, seorang mawar klasik Inggris yang cantik, berambut pirang dan bermata biru. Kristiane Backer menyebutnya begitu. Hidayah itu mendatangi psikiater tsb secara intuitif.  Percaya dan ia pelajari serta dalami setelahnya, sementara yang lain mendapatkan hidayah dengan cara sebaliknya.  Hidayah yang datang secara intuitif ataupun yang diraih secara empiris, seperti dr. Amina (Anne Coxon) dan Kristiane Baker, toh sesungguhnya keduanya saling melengkapi untuk sebuah pembuktian bahwa ternyata Allah itu memang ada.

When Bean met Flintstone

Setiap koin yg ada di saku celana ayahnya, saku celana bunda, dan yg ada di dompet ayah atau bunda juga semuanya berakhir di sini.  Mr. Bean and Mr. Flintstone...that's the way he names his piggy bank cans. Sesuai karakter yg dikaleng.  Sekarang ini, Mr. Bean sih sudah penuh.  Gantian bikin gendut Mr. Flintstone. Sedikit-sedikit lama kelamaan jadi mobil remot ya, Nak. Aamiin.