Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

When a mess means a happiness

Berantakan dengan segala rupa mainan dan buku-buku berhamburan di atas karpet berikut taburan bedak bayi buat saya adalah indah. Kerewelan yang manja yang memaksa saya melepaskan celemek dan mencuci tangan, lalu membalas gapaian buah hati dengan sebuah gendongan buat saya adalah indah. Tetap setia duduk memangkunya yang tertidur dengan menahan linu pada tulang ekor agar si kecil saya tetap pulas beristirahat dan lekas sembuh dari pileknya, buat saya adalah indah. #lekas sembuh ya, hamzah sayang.

Salting, Sob..??

Geli itu adalah liat dua orang yang salting ketika berbicara dan saling bersahut-sahutan kata.  Salting karena dahulu kala pernah ada 'sesuatu' yang jelas terbaca oleh khalayak sekitarnya walaupun tidak ternyatakan. Salting itu bahkan bisa bikin berjalan mendadak tidak fokus dan langkah tak terkontrol hingga nyenggol sudut meja.  Salting itu kemudia bikin senyum antara ada dan tiada...maksudnya mau dikembangin jadi tawa rasanya ga gitu pas juga, mau dibuat senyum semanis mungkin...khawatir rasa suka itu tar dikirain masih ada.  Hahaha...! Salting itu lucu!

Tentang Papa: Bukan Pagi Biasa

( www.fatherofone.com ) Jika ada yang bertanya, momen apa yang paling saya sukai di pagi hari saya? Saya akan segera menjawab..."Ketika saya duduk bersama ayah saya di dalam mobil menuju kantor".  Sudah menjadi semacam kegiatan rutin yang mungkin juga dinikmati papa (begitu saya memanggil beliau) untuk menjemput saya dan Hamzah (cucunya) menjelang pukul delapan pagi.  Pukul delapan kurang lima belas menit deru mobil yang beliau bawa tepat berhenti di depan rumah.  Ketika saya muncul di teras dengan segala tentengan perlengkapan Hamzah dan tas kerja saya, papa akan melirik dengan senyum dan pastinya pula dengan buku terbuka di kedua tangannya yang bersandar pada setir mobil.  Konsep mubazir buat papa bukan terbatas hanya pada makanan atau minuman yang tak habis dimakan lalu dibuang, membeli barang-barang baru karena semata keinginan yang mengabaikan prinsip butuh tidaknya, tetapi termasuk juga di dalamnya adalah membiarkan menit demi menit berlalu tanpa bacaan.  Jika

(Should be) New 'S' Pages of Mine

How to say thanks to a book which has knocked and touched your heart to pull you back 'walking' on the right track? How to 'smile' to Him who brought me standing in front of my dad's collection and taking one to read when pillows seemed very much better than anything to occupied for a nap? At the end, I just put the book  on the pillow and began to read and read and read.....till I finally decided not to reach the last pages, but I started to 'open' the new pages of mine.

Si Penunggu

Jadi penunggu itu tidak selalu menakutkan lho.  Penunggu yang ini jangan samakan dengan penunggu astral yang bermukim dibawah pohon beringin, rumah kosong, gedung peninggalan Belanda, ambulan tua, atau kuburan keramat.  Penunggu ini tidak memerlukan asap dari pendupaan, kembang setaman, bunga melati, kemenyan, kopi pahit, kopi manis, teh pahit, teh manis, susu, dan dua batang lisong.  Penunggu ini tidak punya urusan dengan yang begituan. Penunggu ini jauh lebih canggih karena yang ditunggunya adalah sebuah kabar berita dari berbagai acara, seperti seminar, kongres, diklat, lomba, dan gebyar yang mengusung topik apapun, yang membutuhkan peserta, juri, atau narasumber.  Lho? Topik 'apapun'? Hehe. Iya! Topik apapun! Kok bisa? Ya bisalah! Yang penting siapa yang paling sabar duduk manis menuggu apapun yang keluar dari mesin canggih bernama faksimili temuan seorang Scotland,  Alexander Bain,, maka dia lah penunggu yang beruntung itu.  Urusan topik adalah urusan yang tidak perlu

Will you please be polite?

Bayangkan Anda sedang duduk manis di depan semangkok bakso yang Anda idamkan dari empat hari lalu, ketika tengah  asik menikmati sendokan awal yang akan masuk ke mulut Anda, tiba-tiba satu tangan berbalut lengan baju kemeja putih bersih melintas melintang di depan hidung Anda tanpa tedeng aling-aling, tanda kulonuwun, tanpa ragu, dan tanpa malu tentunya meraih tisu yang ada di sebelah mangkok bakso Anda, persiiss nian di sebelah mangkok bakso Anda, Saudara-saudara!   Jaraknya tak lebih dari 2 cm saja.   Sangat dekat! In a second….kotak tisu itu melintas dengan kecepatan lumayan di depan hidung Anda, anginnya sampai terasa, dan mendarat dengan manis di depan mangkok baksonya, di meja panjang di seberang meja Anda.   Aih…matanya itu selugu kain belacu ketika saya melotot melihatnya, tanpa dosa, seakan apa yang dilakukannya tadi adalah sebuah kewajaran.     Shock! Jelas lah saya shock! Bukan hanya shock sebenarnya, karena perasaan saya saat itu   lebih pa