Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Senin yang Serius

Silaturahmi yang dijadwalkan akan berlangsung ini di aula pukul delapan teng membuat Senin pagi ini menjadi begitu berbeda dari banyak Senin sebelumnya. Tetapi ini bukan silaturahmi lepas tanpa bahasan lho ya...ini Silarutarrahmi Kebahasaan dan Kesastraan  yang membawa sebuah topik menarik, yaitu  "Menyoal Keberadaan Bahasa Melayu Jambi" dengan narasumber Natal P. Sitanggang, S.S., M.Hum. Ilmiah kan? Terlepas dari bahasan yang menarik di atas dan bagaimana hangatnya silaturrahmi di aula kantor dengan berbagai pendapat dari staf  Kantor Bahasa Provinsi Jambi, saya melihat bagaimana acara ini memberikan nuansa yang berbeda dan akan sangat baik jika terus dilanjutkan dengan mengusung berbagai topik yang bisa dibahas bersama.  Dalam artian, ternyata kita ga perlu nunggu kepastian anggaran turun untuk mengadakan kegiatan dan penelitian ke lapangan, inisiatif bagaimana memberdayakan diri sendiri ternyata terbukti bisa menggerakkan kita untuk berkumpul dan berdiskusi. Jadi, ada

Lagi-lagi Flu

Hamzah senin kemarin flu lagi. Lagi- lagi flu.  Kali ini datang sendiri flunya.   Ga ditularin Abang Rio atau Kakak Kiran.  Si virus bener-bener sah datang sendiri tanpa perantara seperti sebelum-sebelumnya.   Seperti yang sebelum-sebelumnya juga, si bunda mulai deg-degan, bukan apa-apa....flunya Hamzah selalu berbuntut radang tenggorokan dan infeksi telinga tengah.  Kalau sudah membayangkan infeksi telinga tengah, wahhh....apa pun akan dilakukan agar Hamzah terselamatkan dari ancaman otitis media itu.  Karena bener-bener ga tega liat telinga Hamzah diobok-obok sama dokter THT. Tapi alhamdulilah pagi ini sudah ga meler lagi walaupun badannya masih sedikit anget.  Semoga hari ini sembuh bener ya, Nak.  Sebenarnya walaupun flu, Hamzah sih masih lincah aja.  Kakinya yang baru bisa jalan selama dua minggu ini tetep ga bisa diam.  Wara-wiri ke kamar, ruang tengah, dapur, ruang tamu, kamar mandi, halaman belakang, dan balik ke kamar lagi.  Dorong-dorong kursi tamu, berusaha sampe bisa bahk

Our Pride

It was two days ago when we accompanied Hamzah playing with his toys.  We sit together on the mat.  Then, he said something which tickled my curiousity.  "Ibu Reni called me this afternoon, Bunda." he said. I turned my face at once to him.  There was a big question mark on my face. "Why she called you, Rio?" I found no smile at his face which (for me) it  indicated something wrong there (thanks God it was not). "She asked me with whom I study everynight at home? I answered with ayah." "Why then?"I almost gave no chance for him to have a pause, even for a second.  I was eager to know what happen next.  Why his teacher called him.  What's so important? "Ibu Reni told me that my grades are much better than before." Suddenly I felt like I had two wings appear at my both side of my body so that I could fly.  I was extremely happy to hear what Rio just said.    "She did? Seriously?" "Yup!" I

Selamat Jalan, Abang

Tidak akan bisa melupakan candanya, ledekan-ledekannya, bahkan bulir-bulir keringat yang berkilat membasahi hampir seluruh wajahnya ketika makan bersama disetiap kesempatan kami sebagai keluarga besar berkumpul.  Selalu ada bahan yang tak usang dan garing untuk dilemparkannya menjadi perkara tawa.  Ledekannya selalu mengenai satu diantara kami adik-adiknya, tetapi pintarnya si Abang, entah mengapa...saya pribadi tidak pernah berkecil hati dengan guyonannya.  Dia begitu bisa membuat suasana berkumpul menjadi hidup dan membuat waktu saat itu menjadi berhenti.  Menyebabkan setiap orang enggan beranjak dari duduknya sebelum akhirnya beliau juga yang mengomandoi untuk bubar, mengakhiri setiap kumpul-kumpul keluarga. Selalu begitu.  Selalu ceria. Dan Sabtu kemarin, 2 Maret 2013, kami berkumpul kembali.  Tetapi tidak di Jatra tempat biasanya acara rame-rame kami digelar untuk waktu yang tidak pernah kami rencanakan.  Kami yang bergegas mengunjunginya.  Tubuh besarnya hanya