Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2013

A Lesson from Rio

Sayup-sayup saya dengar Rio masuk dan berkata “Ayah, kawanin Rio tidur ya”.   Beberapa jam kemudian, ketika   bangun untuk memberi ASI pada Hamzah, saya lihat Rio sudah tidur pulas di sebelah ayahnya.     Paginya, ini percakapan yang terjadi antara ayah dan Rio di meja makan, usai sarapan, berkenaan dengan alasan mengapa ia pindah tidur ke kamar kami semalam. Rio: “Ayah, tau ndak kenapa Rio minta dikawanin tidur malam tadi?”tanyanya sambil berdiri.   Bersandar pada punggung kursi.   Menghadap ke ayahnya yang sedang menyendokkan madu ke Hamzah. Ayah: “Kenapa?” Rio:”Rio ingat azab kubur.” Si ayah agak heran. Melihat ayahnya seperti tidak percaya, mungkin tidak ingin hanya dikira membual, si sulung kami melanjutkan.  Rio: “Kemarin di sekolah pas pelajaran tentang sholat, kami nonton tentang azab kubur oleh bapak guru.   Ayah tahu? Ada anak umur 18 tahun meninggal, trus bapaknya ga mau anaknya di kubur, akhirnya kuburannya digali lagi, baru satu jam setelah dikubur,

Ngamuk ala Hamzah

Tingkah Hamzah yang paling baru, yang dilakukannya sejak kemarin adalah 'ngamuk'.  Kemajuan sih, karena itu berarti si kecil sudah tau bagaimana mengekspresikan perasaan ketidakpuasannya jika ada sesuatu yang tidak didapatnya.  Tetapi bundanya justru khawatir. Ngamuknya rada ekstrim.  Dari berdiri, Hamzah akan langsung duduk sambil menangis kesal, dan beberapa saat kemudian akan menghempaskan badannya kebelakang.  Tidak terbayangkan kalau lengah, kepalanya akan langsung mendarat manis di lantai yang tidak bisa dikatakan lembut. Tetapi di luar itu, masih tetep kok...ada kejutan-kejutan kecil yang bikin si bunda kagum.  Walaupun itu berupa amukannya.  Well done, Hamzah. Love you!

Meet Plasmodium (Again)...???

Mulai lagi! Mulai lagi berasa kayak tidur di musim dingin yang super dingin.  Suhu dipasang cuma 25 derajat celcius, sudah berada di bawah selimut, sudah pula meringkuk sambil meluk Hamzah, tetapi tetap juga duingin.Telapak kaki terasa membeku. Pelukan suami juga tidak berpengaruh apa-apa. Paginya, kepala mulai terasa berat. Menjelang siang (seperti ketika sedang nulis ini) mata juga seperti diganduli besi (meminjam kosakata Mas Min) dan suhu badan mulai meningkat.  Kalau dilihat sepintas sih memang tidak akan yang tau, karena masih juga pecicilan, ketawa-ketiwi, sibuk dengan laptop sendiri, dan suara masih lantang aja kalau ngobrol.  Padahal sedang greges-gregesnya.  Well...plasmodium itu sepertinya aktif lagi.  Sudah bosan tidur terus kali ya di limfa selama bertahun-tahun.  Atau mungkin jangan salahkan si plasmodium juga.  Virus itu bakal tetap damai tidur di limfa kalau kondisi tubuh fit. Nah..masalahnya...belakangan memang badan ini diporsir untuk melakukan kerjaan ekstra.  Se

Hamzah dan Duduknya

Kemarin...Kamis,  24 Januari 2013, 18.30 WIB...saya, suami, dan Rio tertawa bahagia.  Hamzah bisa duduk sendiri.  Dari posisi berbaring, si kecil lucu itu berusaha memiringkan tubuhnya, dan berupaya untuk duduk.  Dan Hamzah tentu saja berhasil.  Horeeeee....! Girang alang bukan kepalang.  Tepukan tangan kami membuat Hamzah pun tertawa dan spontan ia menjatuhkan badannya ke belakang.  Hamzah makin ngegemesin.  Makin pintar diajak becanda, makin jahil (kakak kiran selalu jadi korban kejahilannya), dan makin pintar ngamuk juga kalo ditarok di dalam baby-walkernya. Secara sudah sejak tiga bulan lalu kaki-kaki dengan betis yang bulat gendut itu lasak ingin terus ditatah berjalan kemana saja.  Gendongan bunda hanya nyaman dirasanya mungkin disaat lapar, disaat makan, ngantuk, dan disaat bunda kelihatan ingin meninggalkannya untuk pergi.  Baru deh pelukannya ga akan lepas.  Kejutan-kejutan yang dibuat Hamzah, sekecil apapun, menjadi sesuatu yang luar biasa besarnya untuk kami jadikan mo

Kembali kepada Alunan Qur'an

Pantas si Hamzah adem aja bawaannya kalo dibacain ayat-ayat suci.  Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan alunan ayat suci Al-Qur'an memang terbukti memberikan efek tenang dan lebih dari itu juga mampu meningkatkan daya ingat serta berpengaruh besar terhadap ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.  Ini bukan semata omong kosong ngalor ngidul tanpa bukti lho...bukan juga semata pembenaran karena yang punya blog ini seorang muslim juga...(atau rasis lho ya....hehe...).  Beneran bukan! Ini fakta! Untuk lebih jelasnya, mari kita baca artikel yang saya ambil dari arrahmah.com berikut ini:     Penelitian ilmiah pengaruh bacaan al Qur’an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya. Subhanallah, menakjubkan! ( Arrahmah.com ) - "Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur'an...". Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida

Doa Seorang Ibu Rumah Tangga

Membersihkan rumah ketika anak-anak dalam masa pertumbuhan seperti membersihkan salju dari jalan sebelum salju berhenti turun. (Philis Diller) Terima kasih ya, Tuhan, Untuk hal-hal yang harus kukerjakan; Tugas untuk ditunaikan, Yang tak pernah benar-benar selesai. Terima kasih untuk pakaian kotor, Yang menggunung dengan cepat; Untuk bak mandi yang baru saja kubersihkan, Meskipun aku tahu itu takkan bertahan lama. Terima kasih untuk semua mainan, Yang berserakan di lantai; Untuk sepatu-sepatu berlapis lumpur kering, Yang berserakan di depan pintu. Terima kasih untuk bekas jari kotor, Di gelas yang tadinya bersih; Terima kasih untuk karpetku, Yang sekarang tertutup rumput, Terima kasih untuk dapur, Yang tak pernah bersih; Untuk sabut penggosok, Yang tergolek di bak cuci piring. Adalah bukti bahwa aku diberkati; Tuhan menganugerahiku sebuah keluarga, Aku bisa hidup di tengah semua kekacauan ini. (Sheila Hammock Gosney) *Chicken Soup for the Soul: Rumahku Istan

My Unhappy Morning

Not happy today! Gimana bisa hepi meninggalkan Hamzah yang tak rela dilepaskan dalam gendongan.  Yang sedari ayahnya berangkat terus saja membuntuti bundanya kemana saja.  Tangan kecilnya menggapai-gapai, mohon di gendong dan dipeluk. Hanya sepertiga hati dan semangat yang saya bawa pergi bekerja, selebihnya tertinggal di dalam gapaian Hamzah yang terus menaru-nari di pelupuk mata.  Saya, di meja kerja, gloomy!