Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2012

Cuti, Euy!

Yes...! Cuti...! Cutii...! Cutiii......! Terhitung mulai besok, cuy.  Dah girang aja bawaan membayangkan akan menghabiskan waktu dengan suami dan anak-anak sampai minggu pertama tahun depan.  Seabrek rencana sudah di kepala.  Becanda sepanjang hari dengan anak-anak, leyeh-leyehan di tempat tidur di pagi hari tanpa harus berulang kali melirik jam,  masak semua yang pengen di masak (khususnya request suami and si sulung), bersih-bersih rumah, nata kamar tamu yang masih berwujud gudang sementara, dan masih banyak lagi sederet rencana.  ( http://www.blog-trends.com ) Rencana yang paling penting dan mulia (halah....) adalah mengunjungi Mbah Uti dan Mbah Akung-nya anak-anak di Jakarta.  Mudah-mudahan ga akan ada aral melintang sampai hari keberangkatan, Minggu 23 desember pagi.  Kasian Mbah Uti dan Mbah Akung yang belum sempat liat Hamzah sedari lahirnya.  Dan besok ketika ketemu, ga tau deh apa mereka berdua bisa menggendong si cucu dari Sumatra ini, karena bobot badannya yang su

Belahan Jiwa

Terbang. Pulang. Jantung hati menunggu dipeluk.  Dibenamkan dalam gendongan.  Menyembunyikan wajah di dada bundanya.  Mendengarkan detak jantung yang pernah sembilan bulan menjadi nyanyian tak terpisahkan di telinga merahnya.  Detak sukma yang melantunkan irama belahan jiwa. 

Otitis Media

Ga tega bener liat hamzah gegerungan menangis ketika dr. Yasril Sari melakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan dari kedua telinganya.  Cepat sembuh ya, Nak.  Semoga ga akan terulang lagi otitisnya.  Semoga nanti sore yang terakhir Hamzah konsul ya, nak. Sebenarnya dokter sudah meyakinkah bahwa otitis media merupakan sesuatu yang jamak terjadi pada bayi dan anak batita tetapi walau bagaimanapun yang namanya kekhawatiran pasti tetap ada.  Apalagi telinga merupakan salah satu panca indera yang tidak bisa dikecilkan begitu saja jika ada keluhan atasnya. Untuk ibu-ibu yang punya bayi dan anak batita, yang mungkin masih belum banyak tahu tentang otitis media, bisa membaca artikel yang saya ambil dari Majalah Kesehatan berikut ini.  Dengan harapan setelah membaca artikel, maka sedikit banyaknya kita tahu apa yang harus kita lakukan jika anak-anak kita mengalami masalah dengan telinga tengahnya.  Selamat membaca.  ( www.indianclinicalknowledge.org ) Otitis Media: Infeksi Teling

Malaria: Hello, Lady.

Terakhir malaria kelas enam SD dulu. Dulu sekali.  Ga akan lupa rasanya.  Kepala berat dan sangat pusing.  Jangankan menoleh, membuka mata saja butuh perjuangan.  Dunia seperti berputar. Masih ada nenek tahun 1992 itu.  Beliau yang selalu memanjakan berusaha menghangatkan cucunya yang merintih kedinginan.  Menyelimutinya dengan apa saja yang bisa.  Tetapi rasa dingin tak pergi. Kapok sebenarnya.  Tetapi apa daya, malaria itu menyapa kembali setelah sekian lama membiarkan virusnya tidur di limfa saya.  Dan sampai sekarang, belum sepenuhnya say goodbye...masih aja greges-greges ga karuanan. Yang kasian...ya saya nya juga, tetapi yang paling dikasianin ya si abang dan anak-anak.  Super womannya sakit....otomatis  banyak yang ga bisa dilakuian. Well malaria....go away with the rain...and never come again....please....!

Salju. Sahabat. Rindu

Hei....salju 2012 sudah  turun di Eropa, di Nijmegen, di Belanda.  Alam dalam sekejap mengisahkan hitam, putih, abu-abu, dominasi coat gelap yang disangga boot kulit hangat, sepasang sarung tangan ketat, syal dan leher yang tak terpisahkan, serta cupluk wol. Tetapi di sini, di  dalam hati ini, salju itu mengirimkan kehangatannya.  Putihnya yang bersih dingin justru memberikan kenyamanan yang tak terperikan, mengalirkan kerinduan yang siap saja menggulingkan lelehan kristal cair dari ujung kedua mata.  Salju.  Sahabat.  Rindu. Dari jendela berkerai biru tua, memandang tak jauh ke jalan, tengah malam buta menikmati salju yang perlahan menutupi aspal berwarna jelaga, yang berpendar berkilau dimainkan cahaya kemilau lampu mercuri yang bergoyang anggun.  Lewat kaca besar di teras dapur, sama nanarnya pandangan pada hamparan putih di loteng Aldi.  Dan disini, tertawa sendiri, dulu...ada riuh di atasnya, menyambut salju pertama setelah sekian lama melamunkannya dalam mimpi.  Kamera, gun