Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Sepenggal Maghrib Kami

Anak bujang kecil saya bersender pada dinding kamar dengan sarung ungunya yang telah rapi terpasang. "Bunda, Rio malas nian liat kawan Rio ini. Masak dia itu suka minta imbalan." "Imbalan apa, Nak?" Alis matanya seakan bertaut, keningnya sedikit berkerut. "Kan gini critanya...dia kemarin nawarin Rio es. Rio ambilan segigitan. Trus tadi waktu Rio makan kue, masak dia bilang gini....Rio mintalah kuenya. Kemarin kan Rio kami kasi es. Itu kan namanya minta pamrih, Bun. Dak boleh lah gitu. Ya kan, Bun?" Senyum saya mengembang. "Iya. Dak boleh seperti itu, Nak. Kita dak boleh mengungkit-ungkit apa yang sudah kita kasi ke orang lain." Bujang kecilku bersungut-sungut. Mungkin wajah temannya itu masih terbayang di matanya. "Tu lah...! Kawan Rio tu suka gitu. Malas Rio jadinya."keluhnya lagi. "Besok Rio bilang sama kawan Rio itu. Kalo mau, minta aja. Jangan pake diungkit-ungkit apa yang sudah dikasinya ke Rio.

Sabtunya Rio

Sabtu ini sabtu dengan sesuatu yang baru buat Rio. Sabtu mendebarkan baginya karena harus berulang kali menelfon ayah yang akan tiba nanti malam membawakan topeng pesanan dan beberapa oleh-oleh. Tetapi bagi si bunda, itu tidak begitu penting. Yang penting adalah bagaimana hari ini bisa mengajarkan sesuatu yang bermakna untuk si buah hati dengan melakukan beberapa hal bersama. Hari ini Rio sudah mulai diajarkan bertanggung jawab dengan apa yang dipakainya. Salah satunya dengan membersihkan kamar mandinya sendiri. Awalnya sih seperti biasa....seribu satu alasan mengelak. Tidak mudah memang menjadikan anak bujang kecil ini mau bergerak. Harus diumpan dengan sepiring somay, sedikit usapan di kepala, kemudian tenggat waktu setelah menonton acara kesukaannya. Lalu... "Ayo, Bun...gimana caranya bersihin kamar mandi? Mana sabunnya?" Aha...! Lihat! He did it. Bergegas dengan nafas yang masih tersengal karena batuk yang sedang rame-ramenya, si Bunda mengambil cairan pe

Menyesalkah Tuhan?

Semoga Tuhan tidak menyesal telah memberikan Indonesia dengan sejuta kekayaannya di darat, laut, dan udara kepada kita. Saya hanya kembali miris membaca salah satu artikel di Kompas Edisi Sabtu, 29 Oktober 2011 . Diberitakan bahwa saat ini Singapura, negara tetangga, telah memiliki pusat penelitian kebumian dengan fokus kajian gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Sebuah pusat penelitian yang seharus sudah sejak dulu sekali ada di Indonesia mengingat Indonesia adalah tempatnya 129 gunung api, atau 30 persen dari total gunung api di dunia. Sejarah sendiri yang mencatat bagaimana dahsyatnya letusan Tambora, Krakatau, dan Toba telah mengubah peradaban dunia dan membuat empat musim di Eropa menjadi tak sama siklusnya. Kita pun tak mungkin lupa dengan keganasan Tsunami Aceh yang membuat merana ratusan ribu jiwa di tanah serambi mekah dan tercatat menjadi sejarah duka abadi ibu pertiwi, bahkan turut serta berimbas pada beberapa negara lainnya. Atau yang terbaru adalah letusan Gunung Mer

Papa dan Bahasa Arab

Papa belajar bahasa arab...??? Sempat heran. Tetapi kemudian ingat kata-kata beliau sesaat setelah menunaikan ibadah hajinya 4 tahun lalu. "Papa sedih saja melihat begitu banyaknya buku-buku berkualitas yang di jual di salah satu toko buku di Mekah. Sayang papa tidak bisa bahasa arab, sementara semua buku-buku itu ditulis dalam bahasa arab." Mendadak papa menjadi melow. Untuk penyesalannya itu, matanya terlihat berkaca-kaca. Menyesal karena tidak sedari dulu belajar bahasa arab. Menyesal karena itu beliau tidak bisa membeli buku-buku bagus yang ditemuinya di tanah suci. Dan kemarin mama menelfon, bilang kalau papa mendatangkan seorang santri yang menguasai bahasa arab untuk mengajari beliau dari nol. Papa hebat! Dan putri sulungnya ini menjadi malu sendiri. Berapa usia papa sekarang? 64 tahun. Usia saya si sulung? Belum satu bulan menjadi 32 tahun. Harusnya saya dong yang gencar dan giat menuntut ilmu agama, harusnya saya juga dong yang rajin setiap minggu mengikuti pen

Kibbeling

Apa daya? Gimana caranya? Pagi-pagi buta teringat kibbeling. Aroma amisnya yang khas lezat terasa sampai ke dalam hidung. Mimpi kah? Atau ngigau? Kibbeling...kibbeling...kibbeling...! Bener-bener lagi pengen makan kibbeling. Bukan buatan sendiri, melainkan yang persis sama dengan yang dulu rutin dimakan pas hari pekan di centrum. Gimana caranya, kawan? Andai bisa dikirim bekunya. Tapi kalo beku kan bukan kibbeling lagi namanya. Secara kibbeling itu camilan berupa irisan ikan (berbagai jenis ikan makanan laut) segar yang dicelupkan ke dalam adonan khusus dan kemudian digoreng langsung ditempat. Aahhh...saya membayangkan aroma kerang atau udang atau fillet ikan pesanan saya yang sedang digoreng oleh seorang pemuda Belanda gagah, si penjual Kibbeling langganan saya dan teman-teman dulu. Biasanya kami akan berdiri beberapa saat di depan deretan ikan-ikan segar yang berderet di dalam lemari kaca yang dijual dengan menggunakan mobil van khusus dengan satu sisi dinding yang bisa di

To Autumn

O Autumn, laden with fruit, and stain'd With the blood of the grape, pass not, but sit Beneath my shady roof; there thou may'st rest, And tune thy jolly voice to my fresh pipe, And all the daughters of the year shall dance! Sing now the lusty song of fruits and flowers. 'The narrow bud opens her beauties to The sun, and love runs in her thrilling veins; Blossoms hang round the brows of Morning, and Flourish down the bright cheek of modest Eve, Till clust'ring Summer breaks forth into singing, And feather'd clouds strew flowers round her head. 'The spirits of the air live in the smells Of fruit; and Joy, with pinions light, roves round The gardens, or sits singing in the trees.' Thus sang the jolly Autumn as he sat, Then rose, girded himself, and o'er the bleak Hills fled from our sight; but left his golden load. # # #

Akhir Dukanya

Kabar duka pagi ini membuka hari. Pukul 5.25 tadi Mar mengabarkan bahwa suami dari teman kami telah berpulang ke rahmatullah. Percaya tidak percaya. Almarhum masih muda. 41 tahun. Saya pandangi suami yang turut terjaga dan menatap saya lekat. "Innalilahi wa inna ilaihirojiun" ucapnya. Dalam diam pikiran saya menerawang sendiri. Menatap langit-langit kamar yang remang. Saya masih mengingat jelas wajah almarhum. Saya makin percaya kini bahwa Tuhan tak pernah membebani seseorang diluar batas kemampuannya. Saya percaya. (Semoga Allah menguatkan keluarga yang ditinggalkan. Amin.)

Apa Kata Mereka?

Di mobil, orang-orang ramai membicarakan tentang reshuffle. Di rumah, malam tadi, suami pun misuh-misuh dan geleng-geleng kepala menanggapi tentang reshuffle. Tetangga depan rumah juga bicara seru, tentang reshuffle juga. Di kantor, beberapa teman yang baru datang langsung meletakkan tasnya dan ngomongin reshuffle dengan berapi-api. Apa kata mereka? Berikut ini beberapa komentar-komentarnya tentang RESHUFFLE KABINET PAK BEYE! 1. Bu Ermi : "Apalah SBY ini ya? Makin kesini makin ga jelas aja. Liatlah reshuffle kabinetnya." 2. Fitria : "Menteri Energi dan Sumber Daya Alam diganti ma Jero Wacik. Ga nyambung!" 3. My Hubby : "Mendiknas jadi Mendikbud lagi???? Ganti stempel lagi nih! Capeee dehhh! Bener-bener ga ngena! Jauh panggang dari api." (sambil menikmati bandrek yang rasanya ga karuan pedasnya.) 4. Papa : "Dah payah ngomong kita! Liat ajalah ujungnya." (sambil mengendarai mobil dalam guyuran hu

My Day

Sudah 32 tahun saja! Sudah 2 tahun ini meninggalkan angka 20-an. Getting older pastinya. Tetapi semangat harus tetap muda dong. Doa-doa dari teman-teman dan sahabat serta keluarga tercinta makin mengukuhkan betapa saya benar-benar harus bersyukur atas nikmat hidup yang masih diberikan Allah SWT. Thanks for all the good prayers, Guys. Seketika saya merasa menjadi begitu 'kaya'. Bagaimana mungkin saya tidak merasa kaya dengan begitu banyaknya rezeki yang dilimpahkan Allah kepada saya. Tentu saja bukan semata berupa pundi-pundi tetapi juga keluarga yang selalu ada ketika saya butuh, sahabat-sahabat, dan teman-teman yang hangat. Jika ditanya kepada siapa saya akan memberikan potongan kue ulang tahun saya pertama kali? Jujur saja, saya pasti akan bingung. Suamikah yang selama delapan tahun lebih mendampingi saya? Yang telah merelakan saya jauh selama satu tahun lebih demi sebuah mimpi yang saya ukir sedari kecil dulu? Yang dengan sabar tak bertepinya menerima semua kelu

Ketika Konsumen Tak Lagi Menjadi Raja

Kasiannya si Chet, warga negara Amerika yang sedang belajar bahasa Indonesia di kantor kita. Blackberry-nya bermasalah. Ketika bangun pagi ia mendapati BB-nya tidak bisa digunakan lagi. Entah apa yang salah. Si Bule pun tidak tahu pasti. Yang pasti tahu apa masalahnya ya orang-orang yang menjual BB itu kepadanya. Untungnya BB-nya masih dalam masa garansi sehingga kekhawatirannya tidak begitu besar. BB-nya akan bisa aktif kembali dan siap digunakan dalam beberapa hari ke depan jika dibawa kembali ke tempat ia membelinya dulu dan bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Logikanya seperti itu, karena memang garansi berarti jaminan barang yang telah dibeli akan diperbaiki jika mengalami kerusakan. Malangnya, Chet tidak seberuntung perkiraannya. Ketika pria itu melaporkan kerusakan pada BB-nya di tempat ia membeli gadget canggih itu. Dari penuturannya di penghujung kelas, ia mengatakan bahwa orang yang menjual gadget itu mengatakan kalau gadgetnya kemasukan air yang artinya keru

It's all about US

Selalu bahagia deh kalo sudah nimbrung dan ber'adu mulut' di dunia maya via jejaring sosial ma sohib-sohib tercinta. Apalagi kalo dapat kabar-kabar baru yang menggembirakan tentang setiap orangnya. Siapa saja. Senangnya ketika tau: 1. Dientje alias Diena Aziza, si preman Maastricht yang cantik dan polos (dalam artian ga pernah kesentuh make-up lho yaaaa), lolos lanjut ke Jepang. Tapi yang bikin keki (slalu seperti itu gayanya diena) adalah sesumbarnya yang bilang kalo ke Jepangnya dia ini hanya karena kebetulan saja. Iiihhh....bener-bener deh! Maksudnya dia ga pake usaha yang berarti gitu! Ciss! Tapi teteeepp....doa kita-kita dari Sabang pe Kupang untuk kesuksesannya di negeri sakura itu. 2. Charly, pengacara kita, kompakan ma lawan ketawanya ini mempersiapkan diri untuk menyambut anggota baru, baik itu Naruto or Sakura! Yang penting sehat, ya brooo....*_^ 3. Indra, Pak Ustadz, yang biasa ngimamin kita sholat dzuhur di AIM sekaligus amil zakat di Waganingen dulu, ternyata