Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

B A P A K

"If they ever tell my story, let them say I walked with giants. Men rise and fall like the winter wheat, but these names will never die. Let them say I lived in the time of Hector, tamer of horses. Let them say I lived in the time of Achilles." (Odysseus) BAPAKKU bukan Achilles yang nyaris tak terkalahkan. Yang dengan gemilang menyungkurkan pangeran Hector demi membela kehormatan kerajaan Troya, hanya gara-gara Paris, adik terkasihnya, mencuri Helen dari Sparta. Tapi serupa dengan serdadu terpilih dari negeri para dewa, yang dikisahkan Homer dalam Illiad, bapakku adalah petarung yang siap menggadaikan apa saja yang dimilikinya, termasuk nyawa, demi apapun yang diyakininya. Jangan tanyakan penderitaan macam dan seperti apa yang belum beliau tanggungkan. Sebagaimana Raja Priam dari Troya yang pecah hatinya mengetahui Hector, putra terkasih dan penerus tahta binasa di tangan Achilles, bapakku pun pernah dua kali hancur hatinya menyaksikan dua buah hatinya wafat, setelah bertarun

I love (this) Saturday

Mar datang hari ini dengan bahan-bahan pindangnya. She did all things by herself for me. Thanks,buddy! So far...to tell you the truth guys, no one can beat her in making pindang. She is the best! (She is also the Chef for Burgo and Rujak Mie. Just come to Jambi someday and I'll bring you to her to enjoy all the food! I promise!) Then, at lunch time...my big fam came. My dad and my uncle took their first turn. Don't ask what they said. They ate without any words but their eyes told me that it was a perfect lunch! I am happy...! My husband also did not want to loose his chance. A bowl of hot pindang patin welcoming him at 1 pm. When I asked him "What about the lunch with the staff?". He smiled and said "It is raining and what's much better than this?". Hahaha.....! Cannot be denied! You are 100% correct, darling! The next group came an hour later. Mom, Ilman, Wulan, and two little big kids (Rio and Fia) behind them. No comment about the menu! T

Do the Right Thing at the Right Time

Sambil memasak untuk makan siang, saya berbagi konsentrasi untuk mendengar wawancara Mahfud MD di kediamannya, Jakarta. Kali ini topik wawancara bukan tentang pemalsuan SK Pemilu atau tentang hal-hal politik yang semrawut dan makin tidak jelas itu, melainkan wawancara singkat yang menyoroti keseharian Pak Mahfud MD sebagai seorang biasa diluar jam kantor dan rutinitas profesionalnya. Menarik! Banyak hal yang bisa dipetik dari wawancara singkat bersama beliau. Pertama, Ketua MK itu sangat menikmati hidupnya. Hidupnya sebagai ketua MK yang jelas terlihat saat ini sedang ‘riuh’ oleh berbagai masalah, sebagai dosen yang seringkali harus terbang ke Unila, Undip, dan UGM di akhir pekan, sebagai suami, dan bapak dari tiga orang anaknya. Sepertinya biasa saja ya? Kalaupun ada yang luar bisa, orang akan berpikir itu berkaitan dengan kasus yang sedang hueboh saat ini, yang bersikutan dengan Mafia Pemilu. Tetapi bukan itu. Saya suka dengan cara Pak Mahfud menikmati hidupnya dengan cara y

Diet? Yakin?

Ini nih yang semalam bikin Pak Jun urung memulai program dietnya. "Gimana mo diet kalo gini terus makan malam kita ya?" selorohnya sambil menyendok lauk ke piring nasinya. Ikan tongkol sisik jengkol balado, rebusan daun ketela muda, dan pangek kacang panjang. Wuih...makannya khusyuk! Si istri jadi tertawa sendiri di dalam hati. Rio yang sama sibuknya menyendokkan nasi ke piringnya protes "Kenapo kito diet yah? Dak apo-apolah gemuk, Yah". Manalah mungkin si bapak ini akan diet, wong kalo ke pasar tradisional, beliau yang main tunjuk ini itu untuk menu di rumah. "Nilanya, Say? Buat ikan saus pedas manis. Eh, tuh...kerangnya juga masih segar tuh. Udang? Besar-besar lho. Dibalado ma kentang dadu". Terakhir ke pasar keluarga, beliau menarik tangan si istri yang belum selesai bertransaksi dengan si Mbok yang menjual bahan-bahan sayur asem. "Ikan asin bulu ayam ya, Say. Dah lama ga makan ikan asin". Guess what? Si bapak dah riuh dengan permintaanny